"Dengan seluruh hati, jiwa, dan ragaku."
Terdampar di dunia yang tidak dikenal dengan jelas dan berada di tubuh orang lain. Bagaimana rasanya?
[Name] membagi keluh kesah karena perjalanan di dunia One Piece. Sebuah dunia yang [Name] tidak kenal bet...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ngakak banget fak."
⌜ CHAPTER 53 : WELCOME TO ZOU! THOUSAND YEARS OLD ELEPHANT! ⌟
Third Person POV
"Selamat datang di kapal kami!"
"ANEH BANGET FAK!" Seru Ussop kesal,
Para kru inti Mugiwara, Kinemon, Kanjuro, dan Law kini menginjak kapal Bartolomeo selepas pesta besar besaran di kapal Orlumbus. Mereka diantar menuju Zou oleh Bartolomeo yang emang udah jelas sih kenapa.
"Selamat datang di kapal Barto Club! The Going Luffy-senpai!"
"HAHAHAH NGAKAK BANGET FAK!" [Name] ketawa setan, sumpah namanya lucu banget, sementara Ussop dan Franky sudah tak habis pikir.
"Kenapa kapal ini dibuat seperti Luffy?!" Seru Ussop,
"Aku senang anda menyukainya!"
"Bukan itu maksudnya!"
"Dan kartu vivre card ini menunjukkan kita pada... Luffy-senpai dan [Name]-senpai yang asli!" Seru beberapa awak kapal dan Bartolomeo menunjuk kepada kedua Luffy dan [Name],
"Kau memberikannya pada mereka?" Tanya Zoro pada [Name],
"Mereka minta, aku masih banyak. Yaudah aja." Ujar [Name], dia memang simpel banget dah orangnya, semua anggota armada besar Topi Jerami berlomba lomba mengambil vivre card miliknya dan Luffy. Ya ini agar jaga jaga saja, yang punya vivre card kan cuma Luffy dan [Name].
"Jangan memberikannya pada orang asing lho." Ujar Zoro,
"Kau kira aku apa? Anak kecil?"
"Tinggi badanmu seperti anak kecil."
"Bangs—!" PLAK! [Name] nabok Zoro kencang, Zoro sendiri hanya tertawa setan dan menghindar, mereka akhirnya kejar kejaran di kapal Bartolomeo.
"Udah dong." Franky memisahkan mereka seperti anak kecil, mendudukan [Name] di sebelah Law sementara Zoro di ujung satunya lagi, mereka masih melet seperti anak kecil,
"[Name]-ya, jangan berlarian seperti itu, kau bisa jatuh. Banyak paku mencuat disini." Ujar Law menasihati, tangannya bergerak menepuk tangan [Name] agar gadis itu tenang dan tidak begajulan.
"Dia nyebelin sih." Ujar [Name] menunjuk Zoro,
"Jangan dilihat kalau begitu." Ujar Law menarik dagu [Name] lembut, diarahkan kepadanya,
