Part 12 | Skypeia

967 119 43
                                    

"Ke selatan kan? Lah? Selatan bukannya belakang?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ke selatan kan? Lah? Selatan
bukannya belakang?"

CHAPTER 12 :
THE CITY OF GOLD!
TRUTH OF NOLAND'S WORDS!

Third Person POV

"Tempat apa ini?" Luffy menggoyangkan kapal kesana kemari ketika kelompok mereka sampai di destinasi selanjutnya. Entah siksaan apa yang menanti mereka disini, tapi [Name] udah capek.

"Pasti area siksaan berikutnya." Ucap Sanji menghela nafas lelah, dia tak ingin membangunkan [Name] dari tidur cantiknya,

"Sial. Satu siksaan sudah cukup bagiku." Gumam Ussop, ya gak salah sih.

"Di setiap lubang ada tengkoraknya. Fakmen."

"Eh cantik, kamu bangun?"

"Hah? Emang aku tidurr??" [Name] ngelindur, ngomong sambil tidur, dia masih belum sadar sekarang, terus kepalanya ditaruh lagi ke pundak Sanji, kembali tidur.

"Aneh banget cegil satu ini." Ucap Ussop mendesis, dipelototin Sanji langsung,

"HEI ADA YANG DATANG!" Pekik Luffy membuat semua siaga satu, kecuali [Name], dia masih anteng tidur.

WOOSH! Kaum Gerilya yang ditemui para kru di White Sea berterbangan melewati mereka. Mereka sebenarnya berniat untuk menyerang para pendeta, tapi mereka menyerang semua orang. Jadi kapal mereka juga hampir di bom kalau Luffy ga bereaksi.

"GOMU GOMU NO FUUSEN!" Luffy menembakkan balik bomnya, membuat kaum Gerilya geram pada pemilik kekuatan Paramecia itu,

"Kalianlah pengacau White Sea yang berasal dari Blue Sea ya. Kalau sayang nyawa, kembalilah ke Blue Sea. Kalau tidak, kami akan menghancurkanmu seperti kami akan menghancurkan Enel." Ujar Wiper— pengatur para Gerilya,

"Apa katamu?! Maju sini!" Tantang Luffy,

"Mereka berselisih dengan para dewa ya.." Gumam Sanji,

Singkat cerita, Gerilya adalah musuh bagi para dewa juga. Jadi ya, tujuan mereka sebenarnya sama. Gak ada yang ambil pusing dulu sekarang, gak ada yang bener bener peduli sama hal tersebut. Urusan masing masing aja. Semuanya punya perjuangan.

"Ribet." Desis Ussop,

Tapi, karena bentrokkan antar Gerilya dan Pendeta, kelompok Luffy melewati rintangan dengan aman dan tentram, mereka pun sampai ke kelompok Zoro dengan aman juga. Benar benar hoki yang baik.

⋅•⋅⊰∙∘☽༓☾∘∙⊱⋅•⋅

"Kau baik?" Tanya Nami, [Name] mengusap kepalanya, menguap pelan,

"Baik. Pengen ee. Bentar ya."

"Si gelo satu ini."

Untuk kelompok Zoro, yang benar benar terkena musibah adalah Chopper. Dia hampir diserang pendeta jika saja tidak ada Ganfall yang melindunginya. Zoro, Robin, dan Nami menyusuri dan meindentifikasi hutan di Upper Yard— yang [Name] juga gak ambil pusing, yang penting mah emasnya aja.

The Huntress | One Piece x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang