"Dengan seluruh hati, jiwa, dan ragaku."
Terdampar di dunia yang tidak dikenal dengan jelas dan berada di tubuh orang lain. Bagaimana rasanya?
[Name] membagi keluh kesah karena perjalanan di dunia One Piece. Sebuah dunia yang [Name] tidak kenal bet...
"MAU APA?! JAUH JAUH DEH LO BANGG!!" [Name] berteriak kesetanan, dia takut beneran bjir help pls
Beberapa saat lalu, [Name] itu memang dilempar menuju kearah Doflamingo diatas yang sedang bersama dengan Trebol dan Bellamy yang sekarat. Dia waktu kena lempar tuh langsung diperhatiin sama Doflamingo, jadi [Name] gak ada waktu banyak untuk menghindar dan turun lagi. Dia langsung ditangkep sama Doffy.
Seperti biasa, Doflamingo langsung memeluk [Name] dan mencari kehangatan janggal yang merupakan sebuah candu baginya. Ditaruhnya gadis itu di pahanya sambil memeluknya dengan erat. Mungkin perempuan satu satunya yang dia ijinkan duduk bersama di kursi rajanya.
"Kau kecil sekali." Ujar Doflamingo menggeram halus, mengelus paha [Name] dengan tangan besarnya, "Kau duduk di satu pahaku saja... dan bahkan satu pahaku terlalu besar untukmu." Ujarnya membuat [Name] mengangkat alisnya tak anggun.
"Kamu yang kegedean, bang." Ujarnya,
"Apanya?"
"IHHH ASTAGFIRULLAH BANGGG!!"
Doflamingo tertawa seiras dengan bulu kuduk [Name] yang bergetar merinding. [Name] ga bisa ngapa ngapain karena ada benang tipis di lehernya, bisa bisa potong kapan saja kalau dia beranjak bosq.
"Aku ngerasa payah banget." Gumam [Name] menghela nafas, dia kalau di pegang pegang sama om om tuh beneran kadang suka takut gitu, dia ga demen sumpah sama yang kaya ginian, meski emang love language dia physical touch.
Doflamingo yang mendengar gumaman [Name] menarik dagu gadis itu kepadanya, "Kenapa, hm? Kau tak menyukai ini?" Tanyanya benar benar tak peka,
"Kau akan menyukainya jika kau menghabiskan banyak waktu denganku."
"Gak dulu bang, makasih. Inget kata kata Kendrick."
"Hah?"
"Certified loverboy, certified pedophile. Wokwokwokwokwok." Si [Name] yang harus banyak banyak doa kata gwa teh.
"? Kau menganggap aku pedofil?"
"Gak juga sih, tapi umur kita beda jauh banget lho!" Ujar [Name] menonggakkan kepalanya, menghadap ke Doflamingo, merengutkan alisnya yang Doflamingo anggap itu sangat amat manis dan gemas.
