"Dengan seluruh hati, jiwa, dan ragaku."
Terdampar di dunia yang tidak dikenal dengan jelas dan berada di tubuh orang lain. Bagaimana rasanya?
[Name] membagi keluh kesah karena perjalanan di dunia One Piece. Sebuah dunia yang [Name] tidak kenal bet...
Mereka kini sudah melaju ke level pertama dari istana baru Donquixote Doflamingo. Ada lima level gais, grup Luffy ada di paling bawah. Meskipun begitu, ini termasuk yang cepat sekali karena Luffy katanya sih memakai jalan pintas.
Mereka menerobos berbagai hal menghalangi, tapi kemudian dari belakang banyak yang nyusul.
"Mugiwara! Aku akan mengejarmu!" Seru Cavendish dengan kuda putihnya itu,
"Cabbage?! Sial! Seharusnya ini kan jadi jalan pintas!" Seru Luffy kesal,
Cavendish masih satu, tapi lama lama bercabang. Hajrudin ikut naik, Sai dan Boo juga ikutan, begitu pula dengan sisanya. Tapi mereka baik sih, mengalahkan para bawahan Doflamingo yang menganggu.
"Lama lama aku tidur anjir. Ga ngapa ngapain." Ujar [Name] merengut, mau ngapa ngapain juga ngapain
Law melirik [Name] kemudian mengelus kepala gadis itu dengan tangan satunya yang tak menggengam tangan [Name]. Sebenarnya, Law sedikit cemas dengan keberadaan gadis itu. Bukan Law anggap gadis itu beban ya, tapi dia masih tak paham dengan apa yang diinginkan Doflamingo terhadap gadis ini.
Obsesi semata? Jatuh cinta? Itu alasan terkonyol yang pernah Law pikirkan. Seorang iblis jatuh cinta? Fantasi konyol dari mana itu? Emang mereka punya hati? Yakali.
Law yang jelas tak bisa membiarkan [Name] jatuh kepada Doflamingo. Itu bukan sesuatu yang bisa dibayangkannya. Bahkan kalau harus merelakan seluruh rencana, Law akan lakukan. Persetan dengan Kaido, Law tak akan kehilangan [Name].
'Hah? Apasih yang kupikirkan?' Batin Law, pikirannya sudah aneh kala mendapati dan memberikan afeksi kecil dari [Name].
"Eh! Fy! Mau kemana ini?!" Ujar [Name], memegang erat banteng yang ditungangginya soalnya tiba tiba belok gais. Law sendiri tersadar ketika [Name] berujar demikian pada kapten gadis itu,
"Orang itu bilang untuk pergi kesini!" Ujar Luffy beragumen, menunjuk Kelly Funk yang menahan para bawahan Doflamingo, menyuruh banteng itu masuk ke suatu lorong yang bisa menembus ke ladang bunga (Lantai 4).
"Lah, kamu percaya aja?"
"Dia bilang dia salah satu yang dibantu Ussop. Lagipula kita kan harus melewati Cabbage, [Name]!!" Ujar Luffy, tak mau disalahkan. Yaudah aja sih [Name] mah.
"Hei, Mugiwara-ya. Sampai kapan aku harus menggunakan borgol ini?" Tanya Law, "Sama saja bunuh diri jika aku datang kepada Doflamingo dengan keadaan terborgol."
"Ah! Kita pikirkan nanti saja! Yang penting, sampai!" Ujar Luffy menyengir, ketahuan nih kadar otaknya berapa.
"Gila ya?! Kalau begitu antar aku kembali ke Plateau! Aku akan mencari sendiri kuncinya!" Ujar Law gak habis pikir,
