Part 32 | The Art of Promise

1K 119 88
                                    

⌜ CHAPTER 31 :AM I THAT HARD TO LOVE?THE GIRL WHO LIVE TO BE LEFT!⌟

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CHAPTER 31 :
AM I THAT HARD TO LOVE?
THE GIRL WHO LIVE TO BE LEFT!

still with 'if you could see me cryin in my room' <3

this is my timeline.

p.s pls play the music yaa <3

Third Person POV - a flashback pov

[Name] membuka matanya perlahan. Perban besar menutupi sebagian mukanya membuatnya menghela nafas. Gadis itu sudah lebih tenang sekarang. Memang sulit untuk menerima kenyataan, tapi [Name] harus rela.

Dia tak boleh bertindak seenaknya.

Iya dia terluka, tapi orang lain juga banyak yang lebih terluka dibandingkan dirinya sendiri.

"Hati hati." [Name] terjengit kala mendengar suara sexy keluar dari sisi kanannya, kepalanya hampir saja terhantuk dipan kasur jika saja Shanks tak mengulurkan tangannya untuk melindungi kepala gadis itu.

Shanks terkekeh melihat wajah kebingungan [Name]. Ling lung banget kaya orang bodoh.

[Name] cengengesan canggung, aduh dia berhadapan sama yonkou, baru ingat. Shanks sendiri hanya tersenyum, suasana canggung disana masih belum tercairkan.

"Kita sudah sampai di Green Land, [Name]."

"Eh?"

"Tempat penguburan Shirohige dan Ace."

"Oh.. hm.." [Name] mengulum bibirnya, entah apa yang ada di benaknya, yang jelas Shanks merasa panik,

"Aku tak apa, Akagami-san. Justru aku berterima kasih. Kalau saja tak ada dirimu, mungkin akan lebih banyak korban jiwa." Ucap [Name] tersenyum pada Shanks,

Shanks terdiam sesaat melihat senyuman tanpa arti dari [Name].

"Sudah menjadi tanggung jawabku. Tolong panggil aku Shanks, [Name]." Shanks mengulurkan tangannya pada [Name], [Name] yang bingung hanya menerimanya. Shanks langsung menarik lembut tangan gadis itu,

[Name] terduduk mengambai di kasur, Shanks sesaat melepas sendalnya dan memberikannya pada [Name]. [Name] memandang Shanks bingung,

"Sini." Shanks berjongkok, memakaikan kasut kaki di kaki penuh perban [Name]. [Name] panik, gak sopan sama orang tua, waduh orang tua.

"Sudah." Ucap Shanks tersenyum, [Name] membungkukkan badannya berterima kasih,

"Sama sama, cantik. Ayo." Ujar Shanks menarik tangan [Name] berdiri, [Name] yang meringis mendapati sakit di telapak kaki dan badannya itu mendapatkan perhatian Shanks.

"Mau kugendong?"

"Tidak. Terimakasih." [Name] menolak sopan, bukannya gimana, tapi kalau digendong juga rasanya tak enak. Enak sih orang Shanks ganteng, tapi gak sopan aja gitu. Belom lagi Shanks buntung. Eh.

The Huntress | One Piece x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang