"Dengan seluruh hati, jiwa, dan ragaku."
Terdampar di dunia yang tidak dikenal dengan jelas dan berada di tubuh orang lain. Bagaimana rasanya?
[Name] membagi keluh kesah karena perjalanan di dunia One Piece. Sebuah dunia yang [Name] tidak kenal bet...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
⌜ CHAPTER 30 : THE UNAVOIDABLE DESTINY! THE PROMISE THAT WORTH A THOUSAND GOLD!⌟
there are important notes below, pls don't missed it! 🫶🏻
Third Person POV - bear with me okay?
"HIKEN NO ACE BEBAS!"
"KAU BERHASIL! MUGIWARA!"
"[NAME]! KEMBALILAH!"
Suasana alun alun semakin kacau balau. Apalagi kala ketiga buronan itu mencapai tanah, para angkatan laut berbondong bondong menyergap mereka, mencoba membalikkan keadaan.
"Kau masih dapat bertarung, Luffy?" Tanya Ace,
"Tentu saja!" Ucap Luffy,
"Plis ajak aku dong." Ucap [Name] mendesah lelah, heh dia juga berperan banyak ya, tanpa narkoba. Jangan gitu.
"Hei, 3. Lindungi [Name]." Ucap Ace menendang nendang Mr. 3.
"Bebaslah, gimana kalian sok. The stage is yours." Ucap [Name], ngambek ga ngambek, dia tahu kok Ace takut [Name] makin capek, tapi menurut [Name] yang sensitif karena kecapean, ya jelas salah langkah.
"Cantik, gak gitu. Duh bentar." Ace peka sih, mau ngehampirin tapi mereka kan lagi perang ya bos ✌🏻. Mau gak mau harus baku hantam dulu baru mesra mesraan. Itu juga kalo panjang umur.
[Name] berdiri didepan Mr. 3 yang terbaring kaku, gak tahu deh mati atau engga. [Name] cuma menghela nafas, tangannya masih bergerak mengayunkan belatinya untuk menangkis seluruh peluru yang diarahkan kepadanya. Meski memang kepalanya masih menghadap ke depan sih.
Di tengah tengah kesibukan para angkatan laut, tiba tiba saja laut dan es berdentum. Kapal besar milik Squard muncul dan mau seenaknya maju kedepan. Ini adalah misi bunuh dirinya, satu satunya hal yang bisa menebus dosanya, menurutnya.
DUM! Shirohige menahan kapal Squard dengan satu tangan. "OYAJI?!" Seru Squard, melihat ke arah Shirohige yang terengah engah, ni anak satu emang buat masalah terus.
"Apa kau tahu betapa durhakanya anak jika mati sebelum ayahnya? Apa kau paham, Squard?!" Seru Shirohige marah, "Jangan bodoh! Tusukan kecilmu sama sekali tak berdampak apa apa bagiku! Semua orang punya waktunya sendiri!"
Shirohige menghela nafasnya sesaat, "Dengar. Kita sudah mencapai tujuan kita kemari. Tak ada gunanya lagi kita disini. Apa yang kukatakan sekarang adalah perintah terakhirku sebagai kapten. Dengarkan, seluruh anggota bajak laut Shirohige!"
"Terakhir?! Tunggu, Oyaji!" Seru beberapa awak kapal,
"Kami tak mau dengar yang seperti itu!"
"Kita semua akan kembali ke Shin Sekai dengan selamat kan?!"
