17. Apa itu cinta?

1.3K 94 7
                                    

"Makasih ya kak?."

"Untuk?."

"Semuanya." Firna memandang dalam mata Fares yang juga menatapnya, kedua nya sedang berada ditepian pantai menikmati sunset yang begitu indah di pandangan mata.

Fares merangkul bahu Firna membawanya untuk bersandar kepadanya. "Kewajiban gue sebagai suami, Na." Ucap Fares mengelus rambut Firna.

Firna menyandarkan kepala nya di bahu Fares menatap lurus kedepan dengan tatapan teduh. "Aku boleh jujur?."

"Emangnya selama ini gak jujur?."

"Bukan kaya gitu."

"Terus?."

Firna menghela nafas pelan. "Tentang omongan mamah."

Fares menelan ludah digenggamnya jemari Firna dengan tangan kanan nya kemudian berucap. "Jangan terlalu dipikirin, gue udah pernah bilang kan semua nya gak perlu dipaksain kalo emang lo sendiri belum siap untuk itu."

Firna tertunduk menatap jemari tangannya yang digenggam oleh Fares. "Aku harap kak Fares bisa sabar." Lirih Firna sedih.

Firna sudah tau tujuan mereka berlibur ke Bali sekarang setelah percakapan Fares dengan mamah nya dari telpon yang tidak sengaja dirinya dengar.

"Na."

"Tolong tunggu sebentar lagi kak." Fares kehilangan kata-kata nya saat bulir air mata jatuh menimpa punggung tangannya.

"Kapan pun itu gue bakalan tunggu, Na." Ucap Fares kemudian memeluk Firna dengan erat.

"Makasih, kak." Lirih Firna dengan suara yang mulai parau.

Fares menepuk-nepuk punggung istri nya itu sambil berbisik pelan mengucapkan kata-kata penenang untuk Firna. Pandangan Fares menatap lurus kedepan dimana matahari yang perlahan mulai hilang terbenam di ujung pantai.

Sebenarnya pembicaraan ini Fares berusaha hindari disaat momen seperti ini tapi entah kenapa Firna bisa tiba-tiba membahas nya.

Meskipun Fares mengharapkan sesuatu yang bertolak belakang dengan Firna tapi jika melihat istri nya seperti ini tentu saja Fares tidak akan tega apalagi harus memaksakan nya.

Akan terkesan sangat egois.

"Kak Fares."

"Hm?" Fares sedikit menunduk menatap wajah Firna.

Firna sedikit ragu menatap suami nya untuk beberapa saat lalu mencoba memberanikan diri untuk memberikan kecupan singkat tepat di bibir Fares.

Bola mata Fares kedua nya mengerjab pelan mendapatkan kecupan mendadak dari Firna tanpa dirinya duga, meskipun hanya kecupan tapi cukup membuat Fares sedikit syok.

Di tatapnya wajah Istri nya yang tanpa dosa itu kemudian berucap lirih. "Na."

"Iya?."

"Boleh sekali lagi?."

Firna menahan senyumannya mendengar ucapan Fares, dengan malu-malu Firna mendekatkan wajah nya lalu mengecup bibir Fares untuk yang ke dua kali nya namun saat dirinya hendak menjauhkan wajahnya tangan Fares lebih dulu menahan belakang leher nya tak membiarkan kecupan itu lepas begitu saja.

Tidak ada pergerakan sama sekali bibir kedua nya hanya menempel tidak lebih hingga setelah beberapa saat Fares melepaskan tangannya membuat Firna segera memundurkan wajahnya yang berubah merona merah.

Menikahi Istri KecilkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang