Desahan lega keluar dari mulut Firna sembari mengelus perutnya yang kenyang setelah menyantap seporsi bakso yang dibawakan oleh suami nya beberapa jam yang lalu ketika pulang.
"Enak?." Fares iseng bertanya sambil merapihkan bekas makan istri nya.
Firna mengacungkan jempol nya. "Mantep banget." Fares terkekeh pelan mendengar balasan istri nya.
"Nanti aku beliin lagi."
Firna membenarkan posisi duduk nya menjadi sedikit tegak menoleh melihat suami nya yang mencuci di wastafel. "Emang beli dimana kak?." Tanya nya.
"Dideket rumah—." Fares mendadak menghentikan ucapannya saat sadar hampir saja keceplosan menyebut rumah sakit, bisa jadi pertanyaan besar untuk Firna jika tau. "Rumah nya mas Danu tadi aku sekalian ambil barang juga kesana." Sambung Fares melengkapi ucapnya.
Firna diam-diam tersenyum kecut tanpa sepengetahuan Fares, jelas dia tau suami nya itu berbohong. "Bakso nya enak, besok beliin lagi ya." Pinta Firna.
Fares mengangguk tersenyum sambil mengelus puncak kepala Firna. "Apapun buat istri." Ucapnya membuat Firna tersenyum lebar.
Tidak tau saja Fares dihati nya Firna sekarang semakin menggebu-gebu untuk segera menguntit nya besok karna saking penasaran nya, apalagi Fares sampai berbohong seperti tadi mungkin sesuatu yang ditutupi nya sangat penting.
Jika Fares tidak bisa berkata jujur kepada nya maka dia yang akan membuat kejujuran itu sendiri. Fares tidak seharusnya meremehkan Firna dalam hal ini belum tau saja dia the power off cegil.
Cegil?
Tentu saja Firna adalah cegil, cewek gila yang akan selalu berusaha melakukan apapun apalagi dia tau ada kebohongan yang sedang disembunyikan suami nya belum saja ini dia tantrum.
"Oh iya kak."
"Kenapa sayang?." Fares dengan lembut menjawab sambil menyelipkan belain rambut Firna kebelakang telinga nya.
"Besok aku boleh ikut ketempatnya gak? Aku pengen makan langsung ditempatinya gitu." Ucap Firna membuat Fares langsung gelagapan untuk menyetujuinya.
Bagimana tidak gelagapan orang pada dasarnya Fares berbohong kepada nya, haha.
"Kayanya kamu gak akan terlalu suka tempatnya deh, ramai juga soalnya mungkin lebih nyaman kalo makan dirumah." Kata Fares mencoba memberi alasan.
Firna manggut-manggut mengerti. "Yaudah deh kalo gitu." Ucap nya.
Fares menghela nafas lega. "Kamu mau makan sesuatu lagi?." Tanya Fares menawarkan.
Kepala Firna menggeleng pelan. "Aku gak serakus itu baru makan seporsi bakso langsung laper lagi, perut aku udah kenyang." Tolak Firna mengelus perut besar nya.
Fares tersenyum mengangkat sedikit kemeja slik oversize yang dipakai Firna hingga memperlihatkan secara langsung perut besar nya lalu ikut mengelus nya dengan pelan.
Fares mengubah posisi nya menjadi berjongkok didepan perut Firna. "Sehat-sehat ya didalem perut mama." Bisik Fares lalu memberikan kecupan lembut di perut lalu berdiri berganti mengecup kening dan bibir sang istri.
"Kamu juga harus sehat terus ya sayang."
Lihat lah, jika diperlakukan selembut ini siapa pula yang bisa berburuk sangka kepada suami nya?
Senyuman Firna merekah. "Aku punya suami yang super luar biasa baik pasti nya aku bakalan terus sehat sama baby nya." Ucap Firna dengan bangga.
"Kamu juga istri luar biasa."
Firna memejamkan mata nya saat Fares kembali mencium keningnya dengan lembut dan penuh kasih sayang.
Betapa sayang nya Firna kepada suami nya dia berharap apa yang tidak diinginkannya tidak pernah terjadi, semua yang ada di benak nya semua nya hanyalah overthingking nya saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikahi Istri Kecilku
Ficção AdolescenteBerawal dari sebuah ketidak sengajaan dan berujung pertanggung jawaban seorang laki-laki yang dipaksa menikahi seorang gadis lugu dan polos, bahkan bisa dikatakan masih dibawah umur? Bagimana jadi nya?