49. Twins Firna

1.2K 83 7
                                    

"Mau kemana lagi kak?." Firna menahan pergelangan tangan Fares yang hendak bangun setelah menghabiskan makan siang nya.

Kali ini Firna benar-benar sudah jengah dengan tingkah suami nya yang selalu bepergian hampir setiap hari itu Firna tidak masalah jika Fares benar-benar bekerja tapi ini entah kemana pergi nya Firna pikir hari ini Fares tidak akan kemana-mana karna dari pagi hanya diam dirumah tidak tau nya sebelum makan siang ada seseorang yang menelponnya entah siapa dan sekarang dia akan pergi lagi?

"Aku mau ketemu Bagas, dia minta tolong."

"Aku ikut." Kali ini Firna akan sedikit memaksakan diri.

Fares menggeleng menolak. "Jangan sayang, dirumah aja ya aku gak lama kok." Ucap nya namun Firna tetap bersikeras dengan keinginan nya.

"Aku lagi hamil besar loh, kak Fares gak bisa keluyuran ninggalin aku terus kaya gini."

"Justru itu sayang, kamu lagi hamil besar lebih baik nya kamu diem dirumah aja biar gak kenapa-kenapa lagipula aku bukan keluyuran gak jelas apa yang aku urus semuanya penting." Ujar Fares meralat ucapan Firna.

"Tapi—."

"Nurut ya sayang, aku gak lama kok." Fares memeluk sebentar badan Firna memberikan kecupan singkat di keningnya. "Aku berangkat dulu ya." Ucapnya kemudian berlalu dari sana.

Firna memandang suami nya yang berlalu meninggalkannya begitu saja seperti nya Fares benar-benar menyepelekan rasa kecurigaannya belum tau saja dia bagaimana gila nya Firna.

Tanpa membereskan meja makan Firna segera ke kamar nya untuk mengambil sesuatu yang sebelumnya memang dia persiapkan dan siapa sangka ternyata terpakai juga, untuk kali ini Firna bukan lagi perempuan polos yang bisa gampang dibohongi.

Firna tersenyum kecil melihat layar ponselnya yang sedang ada di beranda obrolan chat dengan seseorang yang telah dihubunginya beberapa hari yang lalu.

Setelah menghubungi seseorang lewat pesan chat Firna langsung mempersiapkan diri memakai jaket oversize yang cukup menutupi perut besar nya lalu memakai masker dan juga kacamata hitam nya.

"Udah mirip mata-mata belum ya?." Gumam nya melihat pantulan diri nya di kaca.

Mulutnya berdecak pelan merasa kurang puas dengan penampilannya yang masih kurang oke.

"Baju nya jelek banget." Firna membuka kembali jaket yang dipakai nya lalu mengganti daster nya dengan dress kesehariannya yang panjangnya dibawah lutut lalu mengenakan jaket nya kembali.

"Nah gini baru keren." Merasa puas dengan penampilannya Firna mengambil tas selempang mengisi nya dengan dompet dan beberapa printilan kecil yang seperlunya dibawa.

"Tinggal nunggu kak Fira... kamu baik-baik ya sayang, hari ini kita liat apa yang sebenernya papah kamu lakuin dan sembunyiin dari kita." Ucap nya berbicara pada bayi diperutnya.







*****








Tatapan tajam Fares layangkan pada seseorang yang kini menekuk lutut memeluk badannya sendiri disudut ruangan badannya menggigil ketakutan matanya sudah basah dengan air mata entah sudah berapa lama dia menangis.

Helaan nafas Bagas terdengar berat dia menepuk pelan pundak Fares agar sedikit meredakan emosi nya yang sedang memuncak.

"Gak habis pikir gue sama lo." Teriak Fares badannya berbalik membelakangi sosok yang tersendu-sendu itu. "Bisa-bisa nya lo mau bunuh diri setelah apa yang udah gue lakuin selama ini." Sambungnya tidak habis pikir.

"Seharusnya kalo lo mau mati dari awal biar gue gak terlanjur repot kaya gini sialan."

"Nyusahin lo anjing!."

Menikahi Istri KecilkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang