15. Terima kasih

1.4K 107 12
                                    

Setelah obrolan kemarin hari ini Fares dan Firna sudah siap dengan satu koper berisi perlengkapan mereka selama di Bali nanti.

Fares sudah memesan grabcar untuk ke bandara tapi sebelum pergi mereka pamit lebih dulu pada Jino yang sementara menjaga rumah mereka sendirian.

"Hati-hati ya, semoga balik nanti dapet hasil." Ucap Jino tertawa pelan.

"Jaga yang bener amanah gue."

"Siap."

"Kita pergi dulu ya kak Jino." Pamit Firna sebelum masuk kedalam grabcar yang sudah menunggu beberapa menit yang lalu.

Fares dan Jino tos sebentar lalu Fares langsung masuk kedalam mobil, Jino melambaikan tangannnya saat mobil berjalan menjauh dari rumah Fares.

Jino tersenyum memandang kepergian pasutri itu. "Semoga cepet dapet momongan lagi deh lo berdua." Gumam nya pelan lalu berjalan ke motor milik Fares memakai helm kemudian mengendarai nya menuju Cafe untuk bekerja.

Di dalam mobil Firna memakai AirPods nya menikmati alunan musik sambil bersandar dibahu Fares sedangkan suami nya itu hanya diam sambil bermain ponsel.

"Chat dari siapa kak?." Tanya Firna tidak sengaja melihat pesan WhatsApp masuk namun Fares sudah lebih dulu mematikan ponselnya sebelum dirinya lihat nama si pengirim.

"Temen."

Firna tidak banyak tanya, jika Fares bilang teman berarti memang teman Firna tidak akan asal menuduh lagi dirinya percaya suami nya tidak akan macam-macam dibelakang nya.

Tangan mereka saling menggenggam diatas lutut Fares, Firna yang menyandarkan kepalanya di pundak Fares mulai memejamkan matanya. "Aku merem-merem ya, kak." Ucap Firna.

"Tidur aja, lumayan satu jam." Balas Fares mengelus pelipis Firna dengan satu tangannya yang lain.

Firna memang kurang tidur semalam karna terlalu heboh memilih barang-barang yang akan dibawanya padahal sudah Fares ingatkan agar tidak usah banyak membawa pakaian tapi istri nya itu ngeyel dengan alasan biar bisa ganti outfit saat poto-poto disana.

Fares mengelus tangan Firna yang ada digenggamnya tiba-tiba terkekeh pelan salah fokus dengan tangan Firna yang begitu kecil ditangannya sama seperti perawakannya yang pendek dan mungil.

"Ada yang lucu?." Tanya Firna pada suami nya yang tertawa sendiri seperti orang gila.

"Lo yang lucu."




*****









Setelah terbang dari Jakarta ke Bali yang menghabiskan waktu sekitar dua jam-an akhirnya Fares dan Firna tiba di Bali dengan selamat, keduanya langsung kembali melanjutkan perjalanan menuju salah satu hotel yang lumayan terkenal di Bali untuk beristirahat.

Fares mengelus pipi chubby Firna. "Sabar, ya." Ucap nya saat Firna terus mengeluh cape dan pegal ingin segera mengistirahatkan badannya ke kasur.

"Perut nya sakit?." Tanya Fares melihat tangan Firna yang terus memegangi perutnya dari awal mereka jalan.

Firna menggeleng. "Pengen pipis." Balas nya pelan.

"Bentar lagi sampe, tahan dikit lagi." Ucap Fares, perjalanan dari bandara menuju hotel ditempuh sekitar 20 menitan dan sebentar lagi mereka akan sampai.

Benar saja, taksi berhenti didepan lobby hotel. Supir taksi itu turun lebih dulu untuk mengeluarkan koper milik mereka dari dalam bagasi.

Fares memberikan sejumlah uang pada supir taksi itu tidak lupa juga mengucapkan terima kasih, menerima koper nya.

"Ayo." Fares menggandeng tangan Firna.

Fares pergi ke resepsionis hotel nya terlebih dahulu untuk menyelesaikan beberapa data sekaligus mengambil cardlock kamar hotel nya.

Tidak menghabiskan waktu lama Fares kembali menggandeng tangan Firna menuju lift naik ke lantai 12 dan setelah sampai Fares langsung mencari kamar no 204A.

"Ini dia." Fares langsung membuka pintu kamar mempersilahkan Firna untuk masuk lebih dulu bergantian dengan dirinya yang menutup dan mengunci pintu nya kembali.

Firna langsung melepaskan tas nya dan ambruk ke atas kasur berukuran king size yang begitu empuk dan nyaman. Firna mendesah lega akhirnya bisa meluruskan punggung nya yang sudah sangat pegal.

Fares melepas sepatu nya berganti dengan slipper yang telah disediakan dikamar itu. Menaruh koper mereka ke sudut ruangan terlebih dahulu, membereskannya nanti saja karna Fares pun juga lelah.

Badan Fares ikut berbaring disebelah Firna yang berbaring tengkurap membenamkan wajah nya di kasur. "Gak jadi pipis, Na?." Tanya Fares, Firna mengangkat wajahnya menoleh kesamping menatap suami nya.

Tanpa berbicara Firna langsung bangun dan lari ke kamar mandi. Fares geleng-geleng dengan tingkah istri nya. Fares mengambil ponselnya mengabari mertua nya jika mereka sudah sampai di Bali, karna Melodi yang terus menspam chat dirinya.

Jika boleh jujur sebenarnya ide liburan ini semua nya bersumber dari Melodi, mertua nya. Yang membelikan tiket pun melodi namun keniatannya murni dari Fares sendiri, jadi jangan bilang Fares terpaksa, ya.

Firna kembali dari kamar mandi dengan wajah yang lega, cewek itu juga membasuh wajah nya dengan air hingga anak rambut depannya basah dan lepek.

Firna melepas sepatu nya lalu naik ke kasur membaringkan diri kembali disamping Fares yang berbaring setengah badan karna kaki nya menekuk dipinggiran kasur.

"Mamah vidio call, Na." Fares memberikan ponsel miliknya pada Firna.

Firna tersenyum melihat mamah nya dari layar ponsel tersenyum lebar kepadanya. "Hallo mah, aku baru aja sampe di hotel." Ucap Firna membenarkan posisi tiduran nya menjadi tengkurap agar lebih nyaman saat vidio call an.

"Syukurlah, nanti jangan lupa makan ya sayang, kata Fares kamu belum makan apapun di pesawat."

"Nanti aku makan, sekarang badan aku cape banget mau istirahat dulu." Balas Firna.

"Ya sudah kamu istirahat saja ya, baik-baik disana mamah tunggu kabar baik nya."

Firna mengkerutkan keningnya bingung dengan maksud ucapan mamah nya namun Firna memilih untuk acuh saja agar panggilan itu cepat berakhir. "Aku matiin ya, bye, mah." Pamit Firna melambaikan tangannya.

"Bye, sayang."

Firna langsung memutuskan panggilannya secara sepihak lalu memberikan ponsel nya pada Fares kembali. "Maksud mamah nunggu kabar baik apa ya kak?." Tanya Firna, Fares hanya mengangkat bahu nya.

Sebenarnya Fares tau hanya saja malas menjelaskan karna pasti akan menjadi panjang urusannya lebih baik dirinya main aman saja untuk sekarang.

"Aku mau tidur ya, kak, tolong bangunin kalo udah jam tiga." Ucap Firna membenarkan posisi tidur nya ke bantal perlahan memejamkan matanya.

"Ada apa memang jam tiga?." Tanya Fares.

Firna kembali membuka matanya. "Kita di Bali gak mungkin gak ke pantai kan, aku mau liat sunset." Jawab Firna.

"Gak besok aja, Na?." Fares kurang setuju jika mereka harus sore ini juga ke pantai nya karna dirinya ingin beristirahat mengumpulkan tenaga nya kembali sebelum mereka mulai bersenang-senang.

"Aku mau nya nanti sore kak."

"Cape, Na. Besok aja ya." Bujuk Fares.

Firna menatap wajah suami nya yang sedikit lesu, membuang nafas nya pelan lalu mengangguk tidak tega melihat suami nya yang sedang lelah.

"Makasih udah ngertiin."









To be continude

Menikahi Istri KecilkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang