KAIDAR; THIRTY

4.2K 125 1
                                    

--ENJOY YEOROBUN--

***

--Happy Reading--

~o0o~

"Gak janji!" teriak Darrel diambang pintu.


"Udah siap nih, Han?"

"Siap dong, bang. Udah lama banget nih gak baku hantam." ucap Raihan mengerakkan otot-otot tangannya.

"Bisa ae lo. Kayak sering nonjok orang aja." sahut Habib.

"Mau bukti? Siniin muka lo gue tonjok." Raihan hendak mendekat kearah Habib.

"Gak usah. Makasih banyak." Habib kalang kabut.

Sementara yang lain terkekeh melihat kedua remaja itu.

Brum..
Brum..
Brum...

Suara motor Darrel memasuki area markas besar REXOLIUS. Laki-laki itu turun dan masuk kedalam.

"Siapa aja pelakunya, Zo?" tanya Darrel sembari berjalan menuju kursi miliknya.

"Pelakunya gak banyak cuma empat orang, bos. Dua pria umur 20an dan dua lagi sekitar 35an gitu, jadi kita gak perlu bawa banyak anak-anak."

Darrel mengangguk lalu melirik arlojinya, "Cabut sekarang!" perintah Darrel beranjak keluar.

"Yaelah.. bos, baru juga lo duduk bentar." ucap Garry.

"Gak sabar mau nonjok orang tuh, sama kayak gue." ucap Finn menyusul Darrel keluar.

🍂🍂🍂

"Yang bener ngitungnya."

"Ini udah bener Kar.. soalnya aja yang susah." keluh Clarissa.

"Gak susah. Gue aja bisa."

Clarissa memutar bola matanya malas, lama-lama dia muak belajar matematika kalau soalnya selalu saja membuat otaknya serasa pecah.

Saat ini Clarissa sedang berada dirumahnya bersama Shankara, tadi pulang sekolah laki-laki itu mengatakan kalau dia akan datang untuk mengajarinya pelajaran matematika. Kebetulan sekali orang tuanya sedang tidak ada dirumah karena sibuk mengurus bisnis di luar kota, jadi tak masalah kalau laki-laki itu datang pikir Clarissa.

Clarissa kadang bingung pada orang yang menyukai pelajaran itu, sebenarnya apa yang membuat mereka menyukai pelajaran laknat bernama matematika? "Itu otak lo aja yang kelebihan! Kasi ke gue aja sini otak lo."

Shankara mencondongkan tubuhnya lebih mendekat pada Clarissa. "Kalo otak gak bisa, yang lain mau gak?" bisik Shankara dengan suara deep voicenya yang membuat Clarissa merinding.

"A–apaan?"

Clarissa menyadari arah pandangan Shankara yang tertuju pada bibirnya, sontak gadis itu langsung menoyor kepala Shankara menjauh darinya. "Mesum lo!"

"Ck, Apaan sih, Cla! Siapa juga yang mau mesumin lo!" Shankara memegang kepalanya yang baru saja ditoyor oleh Clarissa.

"Ya, abisnya mata lo ngeliat ke bibir gue. Kenapa coba? Gimana gue gak negatif thinking."

"A–apa? Gue gak ada liat kesitu. Jangan kepedean lo!" sangkal Shankara gugup. "Udah buruan lanjutin, ntar keburu malem gue baliknya gara-gara ngajarin lo."

"Ohh.. jadi lo gak ikhlas kesini buat ngajarin gue?!"

"Gak gitu."

****

KAIDAR: Bad Couple Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang