KAIDAR; THIRTY SEVEN

4.5K 115 5
                                    

--ENJOY YEOROBUN--

***

--Happy Reading--

~o0o~

"Itu harus."


Kini Darrel sudah berada didalam kamarnya, laki-laki itu merebahkan tubuhnya diatas ranjang king size miliknya. Darrel memijit pelipisnya untuk mengurangi rasa pening pada kepalanya.

Tok.. tok.. tok...

"Gak dikunci."

Darrel bangun dari tidurnya lalu duduk ditepi ranjang. Delana masuk setelah diperbolehkan Darrel, wanita itu ikut duduk disebelah Darrel. Delana mengusap lembut lengan putranya.

"Banyak banget yang dipikirin, bang. Jangan dipikirin sendiri aja. Ceritain juga ke bunda. Siapa tau bunda bisa kasih solusinya. Bunda gak mau ya, kalau nanti kamu jadi sakit gara-gara banyak pikiran."

"Iya, bun. Aku gak papa."

Delana tersenyum lembut. "Yaudah, bunda kesini cuma mau kasih tau kamu kalau nanti malam kita semua mau ke rumahnya Kai. Bunda kangen, pengen ketemu sama calon mantu. Kita juga akan makan malam bersama disana." tutur Delana.

"Kamu juga harus pergi." titah Delana sebelum akhirnya keluar dari kamar putranya.

****

Sekarang sudah memasuki pukul setengah enam sore. Clarissa dan Pricilla juga sudah pulang dari setengah jam yang lalu. Kini Kaili hanya sendiri di kamarnya.

Menatap sebuah bingkai foto dirinya bersama seorang. Sena. Itu foto Kaili bersama mamanya. Foto itu diambil dua tahun sebelum kepergian Sena, saat mereka sedang bermain di taman komplek perumahan. Difoto itu Kaili tampak bahagia saat menghabiskan waktu liburnya bersama mama tercintanya.

Ting!

Kaili kembali meletakkan bingkai foto itu di atas nakas dan mengambil telpon genggamnya.

Ada pesan dari Darrel!

Darrelll

|Lagi ngapain?

Ngapain lo nanya2?|

|Jwab doang susah?

Gak ngapa-ngapain.|
Lo ngapain nyuruh mereka disitu?|

|Siapa?

Temen-temen lo lah!|

|Buat jagain lo.

Kaili memutar bola matanya malas membaca balasan pesan Darrel.

Gue bkn ank kecil yg perlu dijagain.|

|Jaga-jaga.
|Gue gak mau kecolongan lgi.
|Ntar malem kita kesana.

Kita?|

|Gue sma orng rmh.
|Inget. Jgn kemana-mana tanpa ijin gue!

Ngatur lo!|

|Gak terima penolakan!

Kaili memandang lama chatnya bersama Darrel, setelah itu ia kembali meletakkan benda pipih itu di atas nakas.

Entah kenapa sepertinya perhatian yang Darrel berikan mulai berdampak sesuatu padanya.

"Gak mungkin. Mustahil banget gue suka sama dia." gumamnya pelan, meyakinkan diri.

KAIDAR: Bad Couple Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang