KAIDAR; TWENTY THREE

4.9K 129 0
                                    

--ENJOY YEOROBUN--

***

--Happy Reading--

~o0o~

"DARREL BANGSAT BUKAIN PINTUNYA!!"


"Dia udah keluar." Kenzo melirik Finn.

"Gue yakin pasti dia akan bales dendam sama kita." ucap Saddam.

"Gimana?"

"Untuk saat ini kita jangan kasi tau Darrel dulu soal ini, biarin Darrel fokus sama masalah pribadi nya. Setelah pertunangan baru kita sama-sama bahas lagi." jelas Finn.

"Zo, lo pantau terus biar kita gak kecolongan apapun." perintah Saddam.

"Oke."

🍂🍂🍂

Tok.. tok.. tok...

Ketukan pintu itu mengganggu Kaili, yang tengah asik berselubung dibalik selimutnya.

"Siapa sih ganggu aja!"

Tok.. tok.. tok...

"Ck, bentar!" Kaili beranjak dari tidurnya dan berlalu membukakan pintu kamarnya. Dapat dilihat siapa sosok seseorang yang telah menggangu pagi sabtunya. "Masi pagi buat apa lo disini?"

"Pagi darimana nya? Udah jam setengah sepuluh, buruan mandi. Gue tunggu dibawah."

"Kemana?"

"Cari dress lo buat besok. Cepetan, ntar siang gue ada latihan." Darrel pergi dari kamar Kaili.

Hari ini H-1 pertunangan mereka. Semua persiapan sedah selesai, Liam dan Agam  hanya mengundang para kerabat dari kedua belah pihak dan teman dekat saja sebab itu permintaan Kaili dan juga Darrel.

Pagi ini Darrel akan menemani Kaili untuk membeli dress nya lalu setelah itu Darrel akan pergi latihan basket untuk persiapan pertandingan disekolah. Beberapa hari ini Darrel sangat disibukkan dengan latihan basket nya bersama yang lain, sementara persiapan pertunangan sudah diatur oleh Sera dan Delana jadi Darrel tidak perlu pusing dengan itu. Bahkan rumah Kaili sudah hampir sepenuhnya selesai didekor untuk besok.

Usai bersiap Kaili turun dengan wajah kesalnya. Sementara laki-laki yang mengganggu tidur nyenyak nya tadi tengah asik bermain telpon genggam sambil duduk di ruang tamu.

Mendengar derap langkah kaki Darrel lantas menyimpan telpon genggamnya dan beranjak dari duduknya. "Udah? Ayo."

Mereka berdua menaiki mobil Darrel. Sesampainya di salah satu butik langganan Delana mereka langsung masuk, pelayan disana menyambut kedua sejoli itu dengan sangat ramah dan pelayanannya juga bagus. Kaili mencoba beberapa dress tapi tidak ada satupun dress yang disukai gadis itu, melihat itu membuat Darrel turun tangan untuk memilihkan nya sendiri.

Pilihan Darrel jatuh pada dress berbahan satin berwarna coklat panjang dibawah lutut, menurut Darrel dress itu cocok untuk Kaili sebab tidak terlalu terbuka ataupun terlalu tertutup. Bagian atas dress itu juga tidak begitu memperlihatkan dada Kaili.

"Gue suka yang ini."

****

"Semuanya fokus!"

Seusai dari butik Darrel langsung pergi latihan setelah mengantarkan Kaili pulang. Sekarang anak basket GHS sedang fokus latihan sebab sebagai kapten tim Derrel tidak mau ada kesalahan yang menyebabkan tim mereka kalah dalam pertandingan nanti.

Darrel dan tim basket nya selalu memenangkan pertandingan yang mereka ikuti, dan kali ini juga harus menang apalagi mereka akan bertanding melawan tim basket dari beberapa sekolah dan salah satunya merupakan sekolah dari Ansel.

Mahatja high school akan menjadi tuan rumah dalam pertandingan kali ini. Dalam pertandingan sebelumnya GHS lah yang menjadi tuan rumah dan memenangkan pertandingan nya, namun walaupun mereka bukanlah tuan rumah dalam pertandingan kali ini mereka harus tetap memenangkan pertandingan yang diadakan setahun sekali ini.

"Break 10 menit!" titah Darrel.

Setelah 10 menit berlalu mereka kembali melanjutkan latihan mereka hingga pukul 14.45 dan pulang ke rumah masing-masing.

🍂🍂🍂

Sampailah pada hari pertunangan kedua anak konglomerat itu. Rumah Kaili sekarang di penuhi dengan kerabat terdekat mereka.

Kaili sedang dikamarnya bersama Pricilla dan Clarissa, kedua sahabatnya itu datang lebih awal karena permintaan Kaili. Sejam lagi keluar Yadavendra akan tiba tapi sampai sekarang Kaili masih belum bersiap apa-apa.

"Gue mau kabur sekarang."

Ide gila itu sudah terlintas dari beberapa hari yang lalu di benak Kaili.

"Lo yakin?" Clarissa berjalan dari balkon kamar Kaili. "Gue gak yakin gimana caranya bisa kabur setelah ngeliat berapa banyak bodyguard bokap, lo." bingungnya.

"Om Agam udah tau akal kita. Susah kalo gini caranya." ucap Pricilla.

"Gue bakal loncat dari balkon."

"Gila? Mau kabur atau mau mati." Clarissa tak habis pikir. "Yang ada acaranya di ganti, Kai. Bukan pertunangan tapi pemakaman."

"Terus gue harus gimana? Gue gak mau tunangan sama dia!" Kaili mengacak rambutnya, frustasi.

Tok.. tok.. tok...

Suara ketukan pintu mengalihkan perhatian ketiga gadis yang tengah menyusun rencana pelarian itu.

Kaili terpaksa harus membuka pintu kamarnya, dan terlihat jelas wajah siapa dibalik pintu itu.

"Loh, sayang, kok belum siap-siap? 30 menit lagi Darrel sama keluarganya mau datang tapi kamu belum apa-apa." tutur Sera panik.

Bukannya menjawab Kaili malah dengan santai duduk di tepi ranjangnya sambil memainkan telpon genggam miliknya.

Pricilla dan Clarissa gelagapan saat Sera menatap mereka seperti meminta penjelasan, apa saja yang mereka lakukan disini dari tadi jika tidak membantu Kaili bersiap.

"E–e tante tenang aja, Kai bentar lagi siap kok."

"Iya tante, kita bakal dandanin dia secantik mungkin. Jadi tante gak usah khawatir." yakin Pricilla.

"Baiklah. Tante tunggu dibawah kalo gitu." ucap Sera berlalu meninggalkan kamar Kaili.

TBC...

Pendek?

Sengaja soalnya moodnya chapter ini cuma sampe segini.

Follow!

Ig: @sunskyaaa_

Vote sebagai bentuk apresiasi!

JANGAN JADI PEMBACA GOIB!!

Salam pacar Yeonjun
-rinn

KAIDAR: Bad Couple!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang