--ENJOY YEOROBUN--
***
--Happy Reading--
~o0o~
"Iya wangi bangke."
•
•"Mulut lo!" tegas Darrel.
"Apa?!" sinis Steffy— adik kesayangannya.
Derrel menyentil bibir adik kesayangannya itu. "Ihh sakit tauu.." gerutu Steffy.
"Makanya tuh mulut dijaga. Masa gue ganteng-ganteng gini lo bilang bau."
"Apa? Ganteng? Pede banget lo!"
Derrel memeluk tubuh adiknya erat, "Ya emang gue ganteng, kan gue keturunannya ayah Liam."
Steffy memberontak ingin melepas pelukan Darrel. "Ihh.. apaan sih peluk-peluk gue. Lepasin.. lo belum mandi, bau tau gak!" sinis Steffy masih memberontak, tapi Derrel bukannya melepaskan pelukannya ia malah mempererat pelukannya untuk terus menjahili Steffy. Rasanya tidak menyenangkan jika tidak menjahili adik kesayangannya itu sekali saja.
"Bundaaa.." rengek Steffy.
Delana hanya tersenyum, menggeleng-gelengkan kepala melihat kelakuan kedua anaknya itu. Dia tahu bahwa Darrel sedang menjahili Steffy, Darrel punya banyak cara untuk menyayangi adiknya— salah satu caranya adalah dengan menjahili nya.
"Udah-udah. Abang lepasin dong adeknya."
"Adek kamu mau bantuin bunda di dapur."
****
Darrel memasuki kamar nya, kamar mewah bernuansa hitam-putih yang cocok dengan kepribadiannya yang dingin. Tidak seperti kamar laki-laki kebanyakan yang biasanya berantakan, kamar Darrel justru tidak berantakan dengan barang-barangnya yang tertata rapi di dalam.
Meletakkan ranselnya, laki-laki itu bergegas masuk kamar mandi untuk bersih-bersih, usai membersihkan tubuhnya Derrel keluar dari kamar mandi dengan mengunakan celana jogger dan t-shirt hitam polos yang menutupi tubuh kekarnya. Dia meraih telepon genggamnya dan keluar kamar untuk turun menemui keluarganya dibawah.
Darrel meraih salah satu kursi yang ada di meja makan untuk dia duduki. "Bun, ayah belum pulang?"
"Belum." Delana meletakkan makanan yang sudah dia siapkan di atas meja, "Nih.. abisin, bunda mau ke kamar."
"Hm."
Darrel hanya tinggal sendiri di meja makan, dia makan sambil memainkan telepon genggamnya. Selesai makan dia kembali ke kamarnya untuk istirahat.
****
Di pinggir jalan sepi seorang gadis merutuki dirinya sendiri karena kecerobohannya.
"Iihh.. bodoh banget sih lo Cla! Kenapa coba tadi gak diperiksa dulu..! Kan sekarang jadi repot."
"Mana disini sepi lagi. Aaaa gue takut!" gelisah nya.
Namun tidak lama Clarissa melihat dari arah kejauhan sebuah motor sport berwarna putih melaju dengan cepat kearah nya, laki-laki itu berhenti tepat di depan mobilnya. Clarissa takut saat pengendara itu turun tanpa melepaskan helm nya dan berjalan mendekatinya.
Clarissa panik, berusaha cepat-cepat untuk masuk kedalam mobilnya, otak nya sudah berpikir negatif jika orang tersebut akan menyakitinya karena dia sendirian dipinggir jalan yang sepi. Tapi baru saja ingin membuka pintu mobilnya untuk masuk, pergelangan tangannya sudah dicekal terlebih dulu oleh laki-laki itu, Clarissa kaget tubuhnya sudah bergetar ketakutan namun dia belum berani untuk membalikkan badannya menghadap orang tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAIDAR: Bad Couple!
Ficção AdolescenteCalandra Kaili Mallory. Anak tunggal pengusaha sukses yang memiliki sikap kurang ajar dan tak terpuji. Ia tak suka diatur dalam hal apapun. Karena sikapnya lah sang Papa memutuskan untuk menjodohkannya dengan anak sahabatnya yang juga satu sekolah d...