*
*
*
*
*
*
*
*
*******Tubuhnya terbaring di atas ranjang. Kedua matanya menatap langit langit kamar yang bernuansa putih. Untuk saat ini, Zeyva masih memikirkan apa yang terjadi siang tadi. Ada beberapa hal yang membuat hatinya sakit.
Pertama, pakaian Raiza yang membuat dirinya ingat pada masa lalu nya. Dulu, Zeyva menjadi anak yang paling bahagia diantara keluarga nya. Namun, sekarang kebahagiaan itu telah sirna, digantikan oleh kesedihan yang terus melanda.
Yang kedua, kejadian Rhea bersama Raihan. Rhea sendiri merupakan teman satu kelasnya saat kelas 8 dan 9 SMP. Mereka berdua berpisah saat memasuki kelas 10 SMA.
Walau Rhea dan Raihan berbeda kelas, tapi saat ini, mereka di gadang gadang tengah dekat. Karena diketahui orang tua Rhea dan Raihan sudah saling mengenal sejak dulu.
Zeyva bangkit dari tidurnya, berjalan menuju lemari kamarnya. Mengambil sebuah kotak berwarna pink. Dibukalah kotak itu dengan pelan.
Helaan nafas terdengar dari mulut Zeyva. Kotak itu berisikan sebuah dress ulang tahun berwarna putih, pemberian terakhir dari Ayah dan Ibunya, sebelum mereka berpisah. Dan bertepatan pula, saat Zeyva berusia 7 tahun.
Disana, terdapat beberapa lembar foto dirinya bersama kedua orang tua, terdapat pula foto saat pertama kali adiknya lahir ke dunia.
Kemudian, Zeyva beralih pada sebuah bingkai foto yang terpasang di meja belajar nya. Tangan kanannya perlahan mengambil bingkai tersebut.
Dan menaruhnya di dalam kotak pink tersebut. Dengan rasa penuh rindu, ia mengusapnya dengan lembut. Tanpa disadari, air mata nya jatuh, menetes pada bingkai foto itu.
Namun, dengan cepat, Zeyva menepisnya kasar. Ia tak mau menjadi lemah.
"Mau bagaimanapun sikap kalian, aku tetap butuh kalian, Mah, Pah."
*****
Pagi ini, Zeyva sudah menggunakan seragam sekolah nya, jam baru saja menunjukkan pukul 06.30. Ia mengambil ponselnya yang terletak di atas nakas.
Kepalanya terasa pusing. Kedua matanya pun sembap akibat malam tadi.
Zeyva membuka sebuah room chat bersama sahabat nya.
Indomy goreng
|Epaaa
|Bangunan
|Wake upUdah|
Berangkat nggak, Lo?||Berangkat lah
Oke, nanti gue samperin, Lo|
Senyum nya terukir sempurna. Kini, hanya Amy yang tau perasaan nya. Ia beruntung memiliki sahabat seperti Amy.
Amy selalu mendengarkan apa yang ia ceritakan, Amy yang selalu khawatir padanya, dan Amy lah yang selalu sigap untuk membuat dirinya tersenyum.
Tiba tiba ponsel nya berdering nyaring. Zeyva mengernyitkan keningnya saat melihat nama dari kontak tersebut. Mau bicara apa sih sahabatnya ini,
KAMU SEDANG MEMBACA
RUNNING TIME (SELESAI)
Teen FictionSingkat saja, cerita ini hanya mengisahkan tentang seorang gadis perempuan yang selalu mengharapkan kebahagiaan itu datang. Segala cara pun sudah ia lakukan. Namun nyatanya, yang selalu mendatangi dirinya hanyalah masalah dan kesedihan. Ia selalu be...