CHAPTER THIRTY FOUR

36 3 0
                                    


"Setiap Manusia mungkin bisa memaafkan, namun tidak dengan melupakan."
-Running Time-

*
*
*

Happy Reading....

*
*
*

Dia terlihat begitu cantik, dengan dress sepanjang lutut yang melekat di tubuhnya. Dengan sedikit polesan make up, wajahnya sudah begitu indah.

Tambahan, sebuah jepitan pita kecil yang ia tempelkan pada rambut yang di gerai sempurna. Menambahkan kesan elegan, ia pun membawa tas kecil yang ia sangkutan pada pundak kanan.

Siapa sih, yang tidak tampil cantik ketika hendak pergi bersama kekasihnya.

Seorang perempuan, pastinya akan mengusahakan penampilan nya gara terlihat menawan di depan pasangan. Itu yang kini dilakukan oleh Zeyva.

Semalam, Raihan mengajaknya untuk pergi ke Taman Raflesia Jakarta Selatan. Taman itu berada di persimpangan jalan, Taman itu juga dekat dengan sebuah laut.

Laut itu terlihat begitu cantik, suara deru ombak yang terdengar begitu menyenangkan. Cocok sekali untuk jiwa yang sedang bersedih.

Namun, laut itu bisa menjadi terlihat begitu mengerikan, bagi seseorang yang mempunyai trauma.

Taman dan Pantai itu lumayan jauh dari Rumahnya dan Raihan, tapi dekat dengan tempat tinggal Nenek Zeyva.

"Kamu pengin apa?" tanya Raihan, menawarkan sesuatu pada Zeyva.

Banyak sekali orang jualan di sana, suasana pagi yang masih menyejukkan, membuat Taman itu ramai dikunjungi banyak orang. Terlebih lagi orang orang jualan, mereka berlomba lomba mencari nafkah untuk keluarga yang sudah menunggu di Rumah.

"Duduk di situ dulu, yuk." ajak Zeyva, menunjuk sebuah latar berumput hijau di bawah pohon.

Raihan menganggki permintaan Zeyva. Mereka berdua duduk di sana, sambil menatap pemandangan indah di depannya.

Tidak di dekati saja, mereka sudah bisa menatap indahnya pantai Teratai wangi yang terbentang luas, memang perpaduan yang begitu menyenangkan.

Taman Raflesia yang terdapat di kanan jalan, dan Pantai Teratai wangi berada di Kiri jalan. Di sana ada tiga jalan ke arah yang berbeda.

Jika di jadikan perempatan, mungkin Pantai Teratai wangi lah yang menjadi belokan ke kiri.

Di sisi lain, ada seorang cowok dengan pakaian rapi keluar dari mobilnya, menatap rumah seseorang yang sudah sepi.

Cowok itu menggunakan kaus pendek berwarna putih, dengan kemeja yang lengannya di gulung.

Sementara itu, ada Amy yang menenteng sebuah kresek hitam berisikan macam macam Jajanan yang akan ia bawa ke Jepang. Ia berinisiatif, siapa tahu ia akan mendapat teman baru di sana, ia akan membagikan jajan Indonesia pada teman barunya.

Amy pun semalam bersusah payah belajar bahasa Jepang melalui Kamus seribu bahasa milik sang Kakak.

Namun, bukanya di bantu oleh Kakaknya, ia malah mendapat gelak tawa dari laki laki itu.

Manik matanya teralih pada cowok yang gerak geriknya seperti maling di depan Rumah sahabatnya.

"Eh, siapa Lo?" tanya Amy.

Cowok itu membalikkan badan, tampaklah wajahnya yang tampan, siapapun yang melihatnya, pasti akan jatuh hati pada cowok itu.

"Eh elo, Zeyva di mana?"

RUNNING TIME (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang