CHAPTER TWENTY SIX

26 4 0
                                    

"Jangan takut. Bumi akan selalu berputar sesuai dengan porosnya. Kita sebagai manusia, cukup berpasrah dan berusaha. Cita cita kita pasti akan tercapai pada waktu yang akan tiba."
-Kenzo Abhimanyu-

*
*
*

RUNNING TIME

Menikmati hari liburnya, ia memutuskan untuk menikmati pemandangan indah dari balkon kamarnya, sembari memakan cemilan yang sudah ia siapkan beberapa menit yang lalu.

Namun, alih alih mendapat pemandangan yang indah, ia malah mendapati pemandangan yang tidak enak di mata dan di hatinya.

Gadis bernama Violetta Antariza itu merasakan geram sekaligus sedikit senang. Ternyata, sosok yang dari dulu ia cintai, berada di lingkungan terdekatnya.

Andrea Zerarga. Tahu, kan, Raga dulu pindahan dari Bandung. Tanpa diketahui Violet, ternyata laki laki itu tinggal di Jakarta. Padahal, ia berpikir bahwa Raga pindah ke Luar negeri.

Hari itu, Violet sampai menangis saat mendengar bahwa Raga akan pindah dari sekolahnya.

Apakah ini yang dinamakan jodoh? Setelah sekian lama tidak bertemu, akhirnya ia dan Raga di pertemukan kembali. Beberapa bulan ia jalani di Jakarta, ia tidak pernah melihat Raga di sekitarnya ataupun di sekolah.

Menyadari bahwa seorang gadis itu adalah sepupunya sendiri, hati Violet berubah menjadi panas. Lagi lagi seperti ini.

Perlu diketahui mengapa Amy membenci Violet. Percaya atau tidak, dulu Amy, Violet dan Zeyva adalah teman yang dekat. Persahabatan mereka merenggang akibat suatu kejadian.

Violet selalu merasa iri pada sahabat sahabatnya. Dulu, saat mereka memasuki kelas satu SMP, Violet merasakan apa itu jatuh cinta, wajarlah untuk mereka yang sedang berada di masa pubertas.

Namun, laki laki yang ia cinta malah mencintai salah satu dari sahabatnya, Amy. Beberapa kali itu terjadi, lagi dan lagi. Ia pun iri pada Zeyva. Setiap kali pertemuan keluarga pun Violet selalu di banding bandingkan dengan kecerdasan Zeyva.

Padahal, Ayah Violet merupakan Guru, dan Ibunya adalah seorang pengusaha sukses di Jakarta. Namun, kecerdasan mereka tidak menurun pada Violet. Sangat bertolak belakang dengan kedua orang tua Zeyva yang bukan apa apa.

Tapi kecerdasan Zeyva melebihi kecerdasan keluarganya. Kecerdasan Zeyva pun bukan hanya tentang pendidikan, ia pun memiliki kreatifitas dalam berbagai bidang.

Violet selalu merasa terpojokkan akan hal itu, ia iri. Violet iri pada kecantikan Amy, Violet iri dengan kecerdasan Zeyva.

Dulu, kerap kali ia mengunci Zeyva pada gudang tanpa ventilasi udara, sehingga membuat Zeyva pingsan. Hal itu selalu terjadi ketika Violet tengah membencinya.

Dan hal itu pula, membuat pertemanan mereka merenggang.

Sampai suatu hari, ia mendapati Amy tengah berdiri di depan pagar pembatas lantai dua, bersama anak laki laki yang ia cinta. Violet terlalu buta akan cinta, ia dengan tega mendorong Amy hingga terjatuh ke lantai satu.

Amy hampir kehilangan nyawanya jika tidak langsung di bawa ke Rumah sakit. Ia kehilangan banyak darah akibat mengalami pendarahan pada kepalanya.

Dan akibat itu juga, Violet di keluarkan dari sekolahnya, dan pindah ke Bandung. Pada tahun itu, Violetta Antariza di cap menjadi siswi paling buruk di SMP nya.

Sikap Violet yang seperti itu, membuat Amy benci padanya. Bukan benci, tapi kecewa, sampai saat ini, Amy belum bisa memaafkan kesalahan Violet.

Berbeda dengan Zeyva, ia masih bisa menerima kehadiran Violet dengan lapang dada.

RUNNING TIME (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang