CHAPTER SIXTEEN

44 6 1
                                    


RUNNING TIME


Zeyva dan Amy berjalan keluar dari kelas. Istirahat kedua ini, mereka memilih pergi ke Kantin untuk membeli minuman dan makanan ringan.

Baru beberapa langkah, kedua mata Zeyva mendapati dua orang perempuan yang tidak asing di matanya.

Semakin dekat, wajahnya semakin terlihat. Ia tergelak, saat mengetahui siapa dua orang itu.

"Amy, itu Violet sama Tante Lily nggak, sih?" Tanya Zeyva sambil menunjukkan tangan nya.

Amy melirik kan matanya pada empu yang tengah ditunjuk oleh Zeyva.

Perasaan gundah menyelimuti Amy. Jujur, hatinya sakit ketika melihat wajah gadis bernama Violet itu.

Violet sendiri, adalah saudara sepupu Zeyva. Sedangkan Lily, ia adalah Kakak dari Asya.

"Kita samperin, yuk." Ujar Zeyva menarik lengan Amy.

"Nggak." Bantah Amy sambil melepaskan tangan Zeyva dari lengannya.

"Kenapa?"

"Zeyva, gue nggak mau ketemu sama Violet. Lebih baik gue pergi,"

Amy pergi begitu saja meninggalkan Zeyva. Sedangkan Zeyva hanya bisa menatap sendu kepergian Amy. Ia tau, jika ia menjadi Amy pasti ia juga akan sakit hati.

Tapi, ia harus bisa memaafkan.

Zeyva berjalan menemui Violet dan juga Lily. Ia masih sedikit penasaran, mengapa Saudaranya itu berada disini.

"Hai, Tante Lily, Violet," sapa nya dengan sopan.

Mendengar namanya tersebut, dua perempuan itu menoleh. Lily terkejut ketika melihat Zeyva berada disana, lalu tersenyum.

"Zeyva, kamu sekolah disini?" Tanya Lily dengan menampilkan senyuman nya.

Zeyva mengangguk. "Iya, Tante. Tante ngapain disini?"

"Ini, ngurus pendaftaran Violet. Kan pindah disini, paling bisa masuk besok." Jelas Lily.

Zeyva tergelak. Pindah? Apa maksudnya.

"Jadi, Tante pindah ke Jakarta?" Tanya Zeyva.

Zeyva semakin penasaran dengan Lily. Mengapa wanita itu pindah? Bukannya ia tinggal di Bandung.

"Iya, Aydan juga."

Kepalanya mengangguk. Seketika ia terfikir, apakah Tante nya itu pindah bersama sang suami?

Dengar dengar kemarin, keluarga Lily sedang tidak baik baik saja. "Om Raiden?"

Lily terdiam, ia menatap lekat wajah Zeyva. Zeyva yang ditatap pun mengernyitkan keningnya.

Ia pun bisa melihat Violet yang berdiri sambil memalingkan wajahnya dari Zeyva.

"Tante sama Om kamu udah Cerai." Ungkap Lily. Hal itu benar benar membuat Zeyva membelalakkan matanya.

Jadi, sekarang nasib Violet sama sepertinya. Pastinya, ini juga yang menjadikan Lily pindah ke Jakarta.

"Yasudah kalo gitu, kita pulang dulu, ya." Pamit Lily yang diangguki oleh Zeyva.

Ia menatap kepergian Lily dan Violet. Setelah mereka pergi, Zeyva membalikkan badannya untuk menuju ke Kantin, pasti Amy sudah menunggunya disana.

Zeyva berjalan menerobos Angin yang berhembus kencang. Membuat rambutnya yang dibiarkan di gerai terbawa angin sejuk.

Jam sudah menunjukkan pukul 13:28, pasti sebentar lagi bel masuk akan segera berbunyi. Ia harus cepat menuju Kantin, perut nya itu harus terisi oleh makanan.

RUNNING TIME (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang