(Follow sebelum membaca)
"lantas, ketenangan seperti apa yang kau cari di dunia? jika orang yang sudah tiada saja masih ingin di do'akan agar bisa tenang."
kata itulah yang menjadi hal yang selalu di ingat dalam hidup seorang gadis bernama Alifah Ka...
“Setiap pengorbanan seorang ibu tidak akan hilang oleh waktu. Dan hati sosok ibu sangat besar untuk memberikan kehidupan untuk anaknya kelak.”
-Takdir Sang Ilahi-
°°°
Ada sedikit adegan kekerasan, tolong bijak dalam membaca!!!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
15 menit dari berjalan kaki pada dua wanita berbeda umur itu, kini mereka berdua sedikit jauh dari kerumunan pasar malam. Alifah berhenti sejenak dengan pandangan yang mengedar saat menyadari mereka sedikit jauh dari kerumunan pasar malam.
"Bu, apa masih jauh?" tanya Alifah karena merasa sedikit lelah.
Wanita tua itu menoleh ke arah Alifah. "Sebentar lagi kita sampai, nak. Kamu capek? Ini minum dulu." wanita tua itu mengambil botol air yang dia bawa sendiri.
"Ini, nak, kamu minum dulu. Pasti sangat kesusahan berjalan dalam keadaan hamil besar ini."
Alifah mengambil air botol itu di tangan wanita tersebut. Mendudukkan diri di antara bebatuan, lalu mulai meminum air botol itu. Rasa lega setelah meminum kini telah selesai.
"Terima kasih ya, Bu."
Wanita tua itu mengangguk dengan tersenyum simpul. Ada perasaan bersalah yang amat dalam karena harus melakukan ini. Alifah mengelus-elus perutnya yang sedikit nyeri, hingga perlahan hilang saat melafalkan doa yang selalu suaminya bacakan. Setelah merasa lega dan cukup tenang, Alifah mencoba berdiri, tetapi sebuah pukulan keras pada balok di area kepalanya langsung membuat Alifah merasakan pusing.
Dalam matanya yang mulai berkabut, ia sempat melihat tiga laki-laki yang memakai serba hitam dan menutup wajahnya. Hingga dalam hitungan detik, Alifah tidak tidak sadarkan diri.
"Berhasil," seru di antara ketiga pria itu.
"Cepat bawa wanita ini sebelum ada orang lain yang melihat kita."
"Bagaimana cara kita membawanya, bos? Dia sedang hamil besar."
"Bodoh! Kalian berdua gotong wanita itu dan masukan ke dalam mobil. CEPAT!"
"SIAP BOS!"
Dua pria itu mulai mengangkat Alifah secara bersama menuju mobil yang tidak jauh itu. Sedangkan wanita tua yang menyaksikan kejadian tadi, mulai menangis ketakutan.
"Tolong jangan sakiti perempuan itu. Perempuan sedang hamil besar." mohonnya dengan memegang kaki dari pria yang memukul kepala Alifah dengan balok tadi.
Pria itu mendorong wanita tersebut hingga tersungkur di tanah.
"Lebih baik anda diam dan jangan ikut campur! Tugas anda sudah selesai. Dan ini bayaran dari majikan anda." pria itu melempar amplop yang sedikit tebal itu ke arah wanita tersebut.