(Follow sebelum membaca)
"lantas, ketenangan seperti apa yang kau cari di dunia? jika orang yang sudah tiada saja masih ingin di do'akan agar bisa tenang."
kata itulah yang menjadi hal yang selalu di ingat dalam hidup seorang gadis bernama Alifah Ka...
“Kadang orang seenaknya dalam bertindak, dan tidak tahu jika perbuatan yang dia lakukan sudah menghancurkan kehidupan seseorang.”
-Takdir Sang Ilahi-
°°°
Sorry ya guys, baru update ^^
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
°°°
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di sebuah gedung besar dan luas dengan dekorasi yang sangat indah itu, membuat beberapa orang sedikit takjub. Sebuah gedung yang sudah di dekorasi sedemikian rupa, menjadi hal utama di dalam acara kedua pasangan halal itu. Semua orang sudah berada di dalam gedung, menanti datangnya kedua mempelai tersebut. Hingga beberapa menit, semua pusat perhatian semua orang langsung terarah pada dua insan halal itu.
Melangkah dengan kaki yang bersamaan, dengan diiringi beberapa Bridesmaiddi belakang kedua pasangan itu. Seorang perempuan dengan balutan gaun putih berpadukan warna gold itu, nampak terlihat sedikit malu dengan menarik sudut bibirnya membentuk senyuman pada orang-orang. Serta bunga Peony yang di pegang pada tangan Alifah, menambah kesan cantik dan mewah. Bak seperti layaknya seorang pangeran dengan tuan putri di sebuah kerajaan, Azzam dan Alifah terlihat sangat cocok dengan satu sama lain.
Taburan bunga mawar dengan sorak dari beberapa orang itu, menjadikan acara berwarna dan terhibur. Dengan desain panggung berbagai macam jenis bunga, lampu kelap-kelip dan lainnya, dua pasangan halal itu berdiri di tengah acara dengan pusat perhatian semua orang masih terarah pada mereka berdua.
Senyum mengembang sempurna dari seorang lelaki dengan balutan jas hitam serta hiasan bunga kecil di samping bahu kirinya. Wajah bahagia terpancar jelas dari seorang Gus muda. Seperti layaknya ABG remaja, genggam tangan tersebut sedari dari yang tak terlepas dari sosok istrinya.
Kedua pasangan halal itu saling menyambut tamu-tamu yang akan bersalaman dengan mereka berdua, terutama dengan keluarga dari pihak laki-laki dan perempuan.
Alifah terus menyunggingkan senyum pada orang-orang tersebut, ia begitu merasakan kebahagiaan yang bisa di katakan pernikahan sekali seumur hidup ini. Namun, meski senyum yang terus terpancar itu, ada sebuah kesedihan yang seolah tak ada obatnya. Kesedihan yang mendalam dari seorang anak yang merindukan ibunya yang telah tiada serta kesedihan tak ada keluarga satu pun yang hadir dalam acara penting ini termasuk sosok ayahnya.