1.Memory Yang Mengganggu

157 5 1
                                    

Ajari aku bagaimana caranya menerima keadaan tanpa membenci kehidupan





Srek...srek... Terdengar suara  orang sedang menyapu halaman, ternyata seorang anak kecil berusia 5tahun, dengan tangannya yang kecil dia mengayunkan sapi lidinya  menyapu halaman rumah,yang dipenuhi oleh daun buah mangga yang sudah kering. Terlihat keringat sudah membasahi keningnya,sesekali dia mengelap keringatnya dengan punggung tangannya. Matahari hari ini memang sangat terik padahal ini baru jam 9 pagi.

"Puihh.. masih banyak juga ,ini kapan selesainya, kenapa halaman ini luas sekali sih,aku kan jadi tidak bisa main" gerutu anak kecil itu.

"Nda,, sayang sudah dulu dilanjut nanti aja.Ayo makan budhe udah masakin ayam goreng kesukaan kamu!'.

"Iya budhe sebentar !!".

Tak lama anak kecil itu menghampiri budhenya itu,

"Cuci tangan dulu gih, terus nanti tolong panggilin kakak-kakak kamu biar makan bareng sekalian".

"Siap budhe laksanakan". ucapnya seraya menghormat pada budhenya itu.

Budhenya itu hanya tersenyum melihat tingkah anak kecil dihadapannya itu.

"Abaang. . bang Ren, Kak Rin.. ayo makan!!" teriak anak kecil itu.

Hanya suara abangnya yang terdengar olehnya

".. Iya duluan aja Nda ,nanti abang nyusul" teriaknya dari dalam kamar.

"Oke"..

"Mbak Rin.... " kembali anak kecil itu memanggil kaka perempuannya,tapi tetap tak ada jawaban,
dia coba membukka pintu kamar kakaknya lalu sedikit menyembulkan kepalanya dilihat kakaknya sedang asyik membaca buku komik sambil tengkurap diatas ranjangnya dengan kedua headset ditelinganya.

" O.. pantesan, " kembali anak kecil itu menutup pintu dengan perlahan, .

" loh mana kakak-kakak kamu Nda, ?."

" Katanya nanti budhe , nyusul".

" Oh, ya udah sini kamu makan sama budhe aja".

Budhe Retno mengelus pucuk kepala anak itu dengan sayang,.
Saat sedang makan, Maya datang menghampiri dia sudah berpenampilan sangat rapih,sepertinya dia akan pergi. Maya adalah ibunya Miranda,Dia sangat sibuk dengan urusannya sendiri, jarang sekali memperhatikan anak-anaknya.

" Kalau sudah selesai makan, terus cuci piringnya jangan selalu merepotkan budhe kamu, dan ingat jangan main sebelum pekerjaan kamu selesai .ucapnya sambil berlalu pergi.

Anak kecil yang bernama Miranda itu hanya menganggukkan kepalanya , dia menundukkan kepalanya.Sepertinya dia sangat takut pada ibunya itu.

" Sudah .. ga papa ayo makan lagi!" ucap budhenya itu,
Miranda memang sangat dekat dengan budhenya ,karna hanya budhenya yang terlihat peduli dan menyayanginya.Bahkan sepertinya Miranda menganggap kalau ibunya adalah budhe Retno, Apapun dan kemanapun Miranda selalu bersama budhenya, semua hal yang terjadi selalu Miranda ceritakan .Bahkan tidurpun Miranda selalu dengan budenya. 

SEhari saja dia tidak melihat budenya pasti dia sudah menangis dan mencarinya kemana mana.

Saat sedang makan terdengar teriakan dari luar rumah memanggil manggil Miranda.

“ Nda… Nda… !!”

“ Ayo main Nda…”

Miranda menatap budenya itu dengan pupy eyesnya.sungguh sangat menggemaskan anak kecil satu ini… bola matanya yang kecoklatan dan rambut panjang yang dikepang dua, membuat Miranda terlihat cantik dan imut.

The Secret Miranda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang