BAB 23. Diam - Diam Suka

20 1 0
                                    

“Yul, kamu kenapa gak bilang kalau mau kesini?”. Tanya Miranda saat adik tirinya itu datang berkunjung.

“Kebetulan saya lewat sini mbak, jadi saya mampir.Sama ini buat Malik”.

Yulia memberikan bungkusan berisi makanan kesukaan Malik

“Iya, pasti senang dia, kamu mau makan Yul?, Mbak tadi habis masak kalau kamu mau ambil sendiri di sana.”

‘hmm… nanti saja mbak,masih kenyang, Bang Jodi kerja ?" Tanya Yulia menanyakan kaka ipar nya itu.

" iya ,ada apa nanyain bang Jodi,kamu ada perlu sama dia?".

" Nggak nanya aja".

" Kenapa ?,kaya ada yang dipikirin ?Tanya Miranda seperti ada yang disembunyikan oleh adiknya itu.

"Nggak mbak.. Yul lagi gak mikirin apa-apa ko. " Jawab Yulia .

"Ya sudah kalau kamu gak mau cerita".

" Mbak Nda ngeyel deh, udah ah mending Yulia pulang aja. Titip salam aja sama Malik."

"Ya sudah sana kalau kamu mau pulang".

" mbak ngusir saya?".

" Tadi katanya mau pulang ya udah sana,ribet amat deh!".

Yulia hanya mencebik.. "Kalau gitu Yulia pamit,

hmm…

Miranda menatap kepergian adik tirinya itu. Sejak ayah tiri Miranda meninggal yaitu ayah dari Yulia, Miranda menjadi dekat dengan Yulia, Seolah bisa merasakan kesedihan yang dialami Yulia,Miranda mencoba untuk bisa dekat dengan adik tirinya itu.Dia tidak ingin Yulia merasakan kesedihan yang sama dengan dirinya,ditinggalkan oleh orang yang begitu sangat menyayanginya.Merasa sendiri karena ditinggalkan.Cukup dirinya saja yang mengalami hal tersebut,dia selalu berusaha untuk menjadi kakak dan teman yang baik untuk adiknya itu.

Lalu apa jadinya jika diam -diam ternyata sang adik tirinya itu menaruh hati pada suaminya?.

Sungguh Miranda tidak pernah tau kalau selama ini diam- diam Yulia menyukai suaminya Jodi.

Ternyata memang benar ya kalau ipar adalah maut.Miranda tidak akan pernah menyangka justru orang terdekatnya lah yang akan menyakitinya.

****

" Yang di kantor minggu depan mau ada family gathering. Kamu mau ikut gak?." Tanya Jodi, saat ini mereka sedang bersantai di atas tempat tidur.Miranda yang duduk bersandar sambil membaca novel sedang Jodi merebahkan tubuhnya dengan paha Mira yang dia jadikan sebagai bantal untuk kepalanya.

"Tumben ngajakin Mira, biasanya pergi sendiri". Jawab Miranda sambil terus dia membaca buku novelnya.

"Dulu kan emang ga disuruh bawa istri Mir, kalau sekarang boleh bawa keluarga. Kamu ikut yah?Masa nanti teman -teman abang pada bawa istrinya abang sendiri nggak." Ucap Jodi kini dia malah ngedusel di perut rata Mira .

"Bang tolong ya itu tangannya dikondisikan ,."

"Emang tangan abang kenapa ,dari tadi juga diem."

"Mana ada diem dari tadi tangan abang kelayapan kemana-mana ya"..

Jodi hanya terkekeh melihat Istrinya itu, dia malah semakin ingin menggoda Mira.

Tiba-tiba ponsel Jodi berbunyi ada pesan yang masuk di ponselnya.

" Ponsel abang bunyi bang!".Ucap Mira disela- sela mereka sedang berolahraga malam.

" Biarin aja Mir, udah ah,lagi nanggung gini".

"Liat aja dulu bang siapa tau penting". Jawab Mira keukeuh.

" Kamu aja yang liat Mir, abang kan lagi sibuk mendaki gunung"

The Secret Miranda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang