" Nda ,, Ibu mau bicara sama kamu. kamu ikut tinggal sama Ibu saja, toh sebentar lagi kamu lulus SD. Di sini pun kamu ga ada yang mengurus. Ayah kamu tau sendiri kan dia juga sudah menikah dan pulang kesini cuma sebentar, dan itupun jarang. Jadi kamu ikut saja tinggal sama ibu. ""kakak kamu Rindi juga nanti akan tinggal sama kita , karna dia katanya mau kuliah . dan tempat tinggal ibu kan dekat dengan universitas yang kakak kamu mau masuk."
"Jadi setelah acara kelulusan kamu ,kamu langsung ikut ibu pindah."
Miranda tidak mengatakan apapun,karena kalau pun menolak tetap saja tidak akan di dengar.
Yang Miranda bisa lakukan hanya menuruti perkataaan ibunya saja.
Sebenarnya Miranda enggan untuk ikut bersama ibunya,tinggal bersama ayah tiri dan juga adik tirinya.
Miranda tidak ingin pergi dari rumah ini, dirumahnya begitu banyak kenangan dia bersama budenya.
'Ya sudah ibu pulang dulu, nanti 2 minggu lagi ibu kesini jemput kamu"
"kamu baik-baik disini" setelah mengatakan itu ibunya berlalu pergi meninggalkan Miranda.
"Bude.. seandainya saja bude masih ada, Miranda pasti akan masih tetap berada disini bude, Nda gak mau pergi, nda gak mau tinggal sama ibu."
Seandinya... kata itulah yang selalu Miranda ucapkan sampai dia tumbuh dewasa, selalu berkata seandainya, yang berakibat dia selalu menyesali hidupnya.
Hiks..hiks..hikks... Nda kangen sama bude, nda ingin bertemu bude, banyak yang ingin Nda ceritakan sama bude.. ucapnya tersedu -sedu..
Hanya pada budenya saja Miranda selalu bisa mengatakan isi hatinya, mengutarakan keluh kesahnya, hanya pada budenya seorangg. sedang sekarang. Tak ada lagi tempat Miranda untuk mengadu.
****
"Assalamualikum... ma.. mama?, Malik pulang sama papa" .
Hening... tak ada jawaban.
" Ma... " teriak Malik lagi...
" Mama kemana pa, tumben sepi?".
" Kerumah tante Lila kali".
" Tapi tadi Malik lihat sandal mama ada di depan pa".
"Papa juga gak tau Malik, coba cari kedalam, Siapa tau mama ga dengar kita pulang".
"Malik masuk ya pa,"
"Hm. . " Jodi memilih duduk di kursi teras, dia merasa sangat lelah, padahal hanya bersepeda sebentar ,dan hanya berkeliling sekitar komplek rumah.Tapi Jodie sangat kelelahan, apa karna dia jarang berolahraga atau karna dia suadah tida muda lagi sehingga staminanya sudah tida sekuat dulu,sekarang jadi mudah cape.
"Mama.... ma... ?".
"Mama dimana sih" gerutu malik...
"Ma... ini Malik sama papa udah pulang, papa beliin lontong sayur kesukaan mama"..
"Ma... "..Malik masuk kedalam kamar Mira, dilihatnya tidak ada mamanya disana.
"Mama kemana sih,!!'.
"Pa, mama ga ada pa, malik udah cari ke kamar juga gak ada ".. ucap Malik menghampiri Jodie yang masih duduk dikursi terasnya.
" Hah,, udah cari ke atas belum, di tempat jemur pakaian,'
" Belum.. papa aja, ,Malik mau mandi , habis itu Malik ada tugas kelompak pa".
Jodi berdiri dari duduknya dan melangkah menaiki anak tangga untuk menuju tempat menjemur pakaian yang ada diatas atap rumahnya.
Dan benar saja Jodi melihat Mira yang sedag tertidur diatas ayunan,.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Miranda [END]
Non-FictionMiranda seorang wanita biasa yang selama hidupnya selalu merasa dirundung kemalangan... Dia selalu saja menyesali akan hidupnya. Padahal semua orang melihat Miranda hidup bahagia. Mempunyai suami yang tampan dan sangat menyayangi nya,. Miranda, d...