"Dari mana saja kamu Nda, jam segini baru pulang, ibu khawatir tau, mana bentar lagi mau hujan, kamu habis main dulu iya?" Tanya Maya ketika melihat Miranda pulang kerumah.
"Apa kamu tidak lihat begitu banyak pekerjaan yang belum kamu kerjakan? Lihat cucian kotor aja belum kamu cuci Nda. Seharusnya tadi pagi kamu cuci baju dulu. Jadi pulang sekolah kamu bisa langsung menyetrika nya." Ucap Maya lagi, Ibunya ini memang suka sekali seenaknya pada Miranda, pulang sekolah bukannya di suruh makan dulu ini malah harus mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Miranda hanya bisa mendesah kesal, tanpa banyak bicara Miranda langsung masuk ke kamarnya. Sungguh dia sangat lelah, ia langsung merebahkan dirinya di atas kasur. Urusan mencuci baju biar nanti saja.
Saat ini Miranda hanya ingin istirahat saja.Tapi sepertinya, ibunya itu tidak ingin membiarkan Miranda untuk beristirahat barang sebentar saja. Buktinya sekarang, Maya sudah memanggil manggil Miranda lagi.
"Nda... Miranda, cepat kesini!!"
"Miranda...!!!" Teriak Maya lagi, dia tidak akan berhenti memanggil anaknya itu sebelum Miranda datang kehadapan nya.
"Astaga... " Ucap Miranda mendengus kesal.
Akhirnya, dengan langkah berat Miranda menghampiri ibunya yang sedari tadi terus saja memanggil manggil namanya.
"Ada apa Bu?" Ucap Miranda kini yang sudah ada dihadapan Ibunya ini.
"Kamu ini dari tadi ibu panggil, ibu kan tadi belum selesai bicara kamu main pergi aja."
"Iya maaf, kenapa? Ibu mau apa?, Kalau ibu mau nyuruh Mira nyuci baju, iya nanti Mira kerjakan, tapi nanti, sekarang Mira cape Bu!,"
Tiba- tiba saja Maya memberikan uang lima puluh ribu kepada Miranda
"Belikan dulu ibu telur, beli satu kilo di warungnya bang Jali, Ibu mau bikin kue. Cepat!!"
"Kan Yulia juga bisa Bu, kenapa harus aku sih!!" Gerutu Miranda, tapi tetap Miranda mengambil uang itu dan pergi membeli telur dengan masih memakai seragam sekolahnya.
"Menyebalkan" .. Gumam Miranda pelan seraya berlalu pergi.
Sesampainya di warung kelontong milik bang Jali, Miranda langsung memanggil bang Jali.
"Bang Jali, beli telurnya satu kilo!!" Ucap Miranda masuk kedalam dan langsung memilih telur yang besar besar. Miranda masukan tujuh belas butir telur kedalam kantong kresek, setelah itu ia menyerahkannya pada bang Jali untuk di kilo.
"Jadi berapa bang?"
"Eh ada neng Mira, makin cantik aja? Baru pulang sekolah ya?"
"Berapa bang, cepetan?" Ucap Miranda kesal.
"Dua puluh delapan ribu neng Mira!!"
Miranda langsung menyerahkan uang satu lembar berwarna biru pada bang Jali.
"Kembalian nya bang!!"
"Cepetan lama kali !" Gerutu Miranda lagi.
"Sabar neng, buru -buru amat!" jawab bang Jali menyerahkan uang kembaliannya. Langsung saja Miranda mengambil uang kembalian itu dan pergi dari sana. Tanpa basa basi. Rasanya dia sudah sangat lelah. Miranda hanya ingin segera kembali pulang, dan merebahkan tubuhnya ini.
Saat keluar dari warung bang Jali ,tidak sengaja Miranda bertemu dengan Gala.
" Miranda !!" teriak Gala menghampiri nya.
"Kamu, ngapain disini ?" Tanya Miranda heran.
"Kamu sendiri habis dari mana? Kamu baru pulang ya?" Tanya Gala balik, karena melihat Miranda yang masih memakai seragam sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Miranda [END]
Non-FictionMiranda seorang wanita biasa yang selama hidupnya selalu merasa dirundung kemalangan... Dia selalu saja menyesali akan hidupnya. Padahal semua orang melihat Miranda hidup bahagia. Mempunyai suami yang tampan dan sangat menyayangi nya,. Miranda, d...