Extra Part. Jatuh Cinta

20 2 0
                                    

Sekarang tinggalah Miranda dan Yulia berdua di rumah.
Mulai hari ini mereka harus bisa belajar mandiri.
Kenapa rasanya sangat nelangsa sekali, disaat orang lain berkumpul dengan keluarganya, mereka malah sengaja ditinggalkan.

Bahkan sejak dari kecil, mereka seperti sudah terbiasa akan kesendirian berteman dengan sepi.
Mencoba untuk menguatkan bahu mereka sendiri. Berpijak dibawah kaki mereka tanpa ada seorang pun yang peduli pada mereka.

Mereka tidak tahu bagaimana rasanya disayangi oleh orangtua, bagaimana rasanya bermanja, dan berkeluh kesah pada sosok ayah dan ibu.
Kenapa hidup seperti sedang mempermainkan mereka. Kenapa takdir begitu kejam.

“Mbak… mbak Nda!! Sekarang kita benar- benar tinggal berdua mbak?” tanya Yulia dengan raut wajah yang nampak murung.

“Iya, mulai sekarang kamu sama mbak!! Kamu tenang aja Yul, mbak akan selalu ada buat kamu!!"
Miranda memeluk tubuh kecil adiknya itu, meski dia hanya adik tirinya, tapi Miranda sangat menyayanginya. Karena hanya dengan Yulia lah sekarang Miranda tinggal.

“Besok lusa ada pertemuan orangtua mbak, dan semua wali murid harus datang. Yulia gimana? Kan ibu gak ada, siapa nanti yang akan datang ke sekolah Yulia mbak!!” Ucap Yulia tiba tiba. Ia mendongak menatap wajah kakaknya.

Miranda mengembuskan nafas berat, “Iya nanti Mbak yang datang ke sekolah kamu Yul, mbak yang akan kesana, jadi kamu tenang aja."

“Iya Mbak?  Benar mbak yang akan datang ke sekolah Yul?" Sahutnya gembira.

“Iya…” Jawab Miranda tersenyum getir melihat Yulia.

Seharian ini Miranda dan Yulia tidak kemana mana hanya berdiam diri di rumah karena hari ini hari libur.. Yulia asyik menonton film kartun favoritnya di televisi, sedang Miranda dia sedang menjemur pakaian.

Tiba -tiba saja ada yang datang ke rumahnya.. Dan memanggil namanya.

“Nda…!!”

Seketika Miranda langsung menoleh saat ada yang memanggil namanya.

“Gala? Kamu ngapain kesini?” Ucap Miranda dengan kening yang mengernyit.

“Kenapa, gak boleh aku main kerumah kamu?” tanya nya dengan wajah tengilnya.

“Gak boleh”. sahut Miranda cepat. “Aku tidak menerima tamu. Sebaiknya kamu pulang aja!!”

“Gitu amat sama temen !! Kemarin kenapa kamu malah naik Bis?” Gala menatap serius Miranda.

Miranda nampak gelagapan sambil terus menjemur pakaian, menghindari tatapan Gala.

“A-aku buru buru, lagipula kemarin bis yang aku tunggu udah datang, jadi aku naik bus aja!!” Jawab Miranda memalingkan wajahnya.

“Orangtua kamu dimana Nda?”

“Ngapain nanyain orangtua aku?”

“Gue mau minta izin, mau ngajakin anak gadisnya main!!” Jawab Gala dengan santainya..sambil menyandarkan punggungnya di tembok pagar halaman rumah Miranda.

Miranda langsung menautkan alisnya, ketika mendengar ucapan Gala barusan.

Minta izin katanya!!

Miranda tersenyum miris saat Gala mengatakan akan minta izin pada orangtuanya itu. Kenapa Miranda jadi sedih, rasanya sesak saat mendengar kata orang tua di telinganya.
Apa dia tidak tau kalau ayah Miranda sudah lama meninggal dan ibunya baru saja pergi ke luar kota meninggalkannya.
Mendengar Gala menyebut kata Orang tua seketika membuat Miranda berubah menjadi murung.

“Nda.."

“Maaf , sebaiknya kamu pulang!!" Ucap Miranda berlalu pergi, dan segera masuk ke dalam rumah meninggalkan Gala yang masih berdiri di halaman rumahnya.

The Secret Miranda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang