BAB 35. Sebuah Akhir (END)

86 2 0
                                    

"Mama... Teriak Malik begitu sampai diruang rawat Miranda, Jodi langsung menoleh saat Malik memanggil mamanya, Malik langsung menghambur memeluk Miranda yang terbaring di tempat tidur.

"Mama, Malik kangen sama mama." Ucap Malik mendongak menatap Miranda.

MIranda masih diam, kenapa ada perasaan sedih saat melihat anak kecil yang kini tengah memeluk dirinya, Miranda seakan mengingat sesuatu, sepertinya dia sering mendengar suara anak ini.

"Ma-lik.. Ucap Miranda terbata, tiba-tiba saja nama Malik terlintas di ingatannya.

"Yang.. kamu ingat dia, kamu tau Malik?". tanya Jodi senang.

"Ma-lik,, Malik.."

"Iya ma ini Malik, mama kenapa? Pa..mama kenapa pa, mama sakit apa?" Tanya Malik lagi.

Lila yang memang sudah diberitahu kondisi Miranda yang sebenarnya oleh Jodi hanya bisa menatap Malik dengan raut wajah sendu, sungguh dia tidak percaya. Dimata Lila Miranda sudah seperti seorang kakak. Miranda begitu baik terhadapnya.

Melihat kondisi Miranda sekarang Lila merasa sangat sedih.
Sementara Gala, dia tidak ikut masuk kedalam, dia hanya melihat dari celah pintu yang terbuka, kenapa ada rasa sakit di hatinya kala melihat Miranda terbaring sakit tak berdaya seperti ini? Seakan dia bisa merasakan kesedihan yang sedang dialami Jodi.

Mungkinkah rasa cinta itu masih ada,?

"Papa kenapa mama diam saja, pa? tanya Malik terisak menangis. Sungguh Jodi pun ikut menangis kala melihat anaknya itu menangis.

"Tante Lila, kenapa mama diam saja ? ma...."

Sungguh Miranda tidak mampu untuk berbicara, hanya kata Malik yang mampu Miranda ucapkan.

"Malik, sudah jangan menangis ya, mama kan masih sakit, sudah ya biarkan mama istirahat." Ucap Lila menenangkan .

Jodi menghampiri Malik yang masih memeluk Miranda.
Dia mengusap lembut kepala Malik. "Kamu pulang ya sekarang. Besok kamu boleh kesini lagi.. jenguk mama. Kamu kan anak pintar, oke Boy?" Jodi menyuruh Lila untuk membawa pulang Malik, kasihan dia, Jodi tidak sanggup melihat Malik yang menangis .

Hampi tiga minggu Miranda dirawat, sudah mau satu bulan dan Jodi masih setia menjaga Miranda sesekali Malik dan Lila datang untuk melihat mama nya itu.

Ibunya pun kini selalu menemani Miranda saat Jodi bekerja, karena bagimana pun Jodi harus tetap bekerja mengingat biaya perawatan Miranda yang tidak sedikit itu. Jadilah Maya dan Jodi bergantian untuk menjaga Miranda, Sedangkan Yulia. Jodi tidak mengijinkan Yulia untuk datang kerumah sakit. Dia tidak mau kalau Yulia nanti akan berbuat ulah .

Nyatanya Yulia juga sedih melihat kakak nya itu terbaring sakit, walau ada sebersit dihatinya untuk menginginkan Miranda tiada, mungkin dengan begitu keinginannya untuk menikah dengan Jodi ada sedikit harapan untuk terwujud.

Sekarang tepat tiga puluh hari sudah Miranda dirawat juga bertepatan dengan hari anniversary pernikhannya dengan Jodi yang ke sebelas.

Sepulang bekerja Jodi mampir ke toko perhiasan dia ingin membeli sebuah cincin untuk Miranda sebagai hadiah untuk hari jadi pernikahanya itu.

Sesampai nya dirumah sakit, Jodi buru-buru masuk keruang rawat Miranda, dia sudah tidak sabar untuk memakaikan cincin di jari manis istrinya itu, Saat membuka pintu terlihat Miranda sedang tertidur, ada Maya ibu mertuanya yang sedang duduk menemani Miranda.

"Bu.."

"Jodi kamu sudah datang?" Ucap Maya saat melihat menantunya itu datang.

"Iya bu, ibu kalau mau pulang, silahkan bu. Ibu pasti lelah seharian disini. Besok juga gak apa-apa kalau ibu ga datang kesini besok hari Sabtu saya libur." Jawab Jodi pada ibu mertuanya.

The Secret Miranda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang