BAB 11. Terluka itu Menyakitkan

36 2 0
                                    


Yang namanya luka pasti akan terasa sakit, walau hanya luka kecil tetap saja kamu akan merasakan sakit juga, sekeras apapun kamu menahannya tetap saja akan terasa sakit,

Sama halnya jika kamu jatuh dan lututmu berdarah, tak lama lukamu pasti akan sembuh,tapi tetap saja akan ada bekasnya. Apalagi hati, jika hatimu terluka sudah tentu akan trasa sakit meskipun kamu berusaha terlihat baik-baik saja. Nyatanya sampai kapan pun luka itu akan selalu ada.Bahkan jika kamu sudah berdamai sekalipun, jika teringat pasti akan tetap terasa sakit.

Hanya dengan  ikhlas yang paling dalam lah kamu akan mampu tersenyum didepan orang yang telah menyakitimu tanpa ada perasan sakit hati lagi. Jika senyummu masih palsu, tanyakan pada hatimu apa ikhlasmu sudah benar-benar ikhlas yang paling dalam dan tak berujung apa belum?.

Saat ini Miranda dan Jodi juga Malik sudah berada dirumah ibunya Mira,Maya.

“Ibu di dalam Yul?”.

“Iya, habis minum obat lalu tidur”.

“Kenapa lagi ibu bisa sampai tensinya naik lagi?, “ 

“ Ya biasa, seperti  mbak Nda gak tau aja, ibu kalau sakit pasti lagi mikirin bang Rendi sama kak Rindi mbak!”.

“Memangnya kenapa lagi mereka”.

“ Entahlah setiap ibu dapat kabar dari mereka selalu saja, ibu pasti akan jatuh sakit”.

Miranda hanya menghembuskan nafas lelah.

“Ibu selalu saja begitu mbak, dipikiran ibu hanya ada bang Rendi dan kak Rindi.Kita berdua mah gak dianggap”.

“Jangan bicara seperti itu Yul,nanti kalau ibu dengar bisa tambah sakit dia”.

“Ya memang seperti itu mbak kenyataanya,dan mbak Nda pun tau itu .”

“ Sudah-sudah jangan mikirin hal itu lagi, cuma bikin kita pusing aja”.

“ Iya itu karna mbak Nda gak tinggal sama ibu, aku yang tiap hari kena omel , ibu masih suka marah -marah ga jelas,dan aku yang jadi sasarannya”.

“Terus kamu mau mbak gimana? nyuruh ibu tinggal sama mbak?. Memangnya ibu bakal mau?, “

“Apa bang Rendi dan kak Rindi ada ngomong sesuatu sama ibu, sampai ibu sakit gitu?”.

“ NGak tau, ibu ga ada bicara apapun , cuma ya gitu abis dapat telpon dari mereka ibu jadi sering ngelamun,terus jatuh sakit”.

Lagi-lagi Miranda hanya bisa menghela nafas berat.sedang dari tadi Jodi hanya menyimak saja pembicaraan istri dan adik iparnya. sedang Malik dia sedang asik sendiri bersama gadget nya,

bermain game, karena hanya jika libur sekolah saja Malik boleh bermain gadget nya dan itupun juga dibatasi hanya beberapa jam saja.

“Ya sudah mbak mau lihat Ibu dulu sebentar’...

Yulia menghampiri Malik yang sedang duduk tak jauh ddari Papanya.

“ Gimana kerjaan kamu Yul, sekarang ?” tanya Jodi pada Yulia yang kini sudah duduk di samping Malik.

“ Ga gimana gimana bang, gitu aja seperti biasa”.

“ TErus yang tadi siapa?”...

“Kita datang malah pergi”..

“ Temen jawab Yulia singkat”.

“Temen apa temen?, “ 

“Apaan sih bang Jodi, 

“gak papa kali Yul, kalau emang itu pacar kamu”.

“ Bang Jodi rese ya,udah aku gak mau ngomong sama bang Jodi”.

The Secret Miranda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang