Pukul empat sore, bang Jodi pulang disusul Malik dibelakangnya.
“Mama… Malik pulang!”
“Assalamualaikum dulu Malik, biasakan masuk rumah ucap salam. Jangan teriak-teriak”. Jodi menasehati anaknya itu
Malik nyengir kuda saat papanya itu menasehatinya.
“Loh Malik, abang kalian udah pulang tumben bareng?” Tanya Miranda heran.
“Tadi ketemu didepan.“ jawab Jodi seraya merangkul Miranda.
Miranda hanya beroh saja.” Abang bawa apa itu?” tanya Miranda melihat bungkusan yang tergantung di motor suaminya itu.
“Makanan kesukaan kamu sama Malik”..
“Malik yang bawa Ma”. Malik langsung membawa nya kedalam .Meninggalkan mama dan papanya yang masih berdiri di luar.
“Kelakuan anak kamu itu bang, gercep banget kalau soal makanan.”
“Anak kamu juga Mir.“ Kembali Jodi merangkul Mira lalu masuk kedalam rumah.
Dan rupanya sedari tadi ada yang memperhatikan keluarga kecil Miranda, ada penyesalan yang terpancar dari sorot matanya, dia malah membayangkan kalau dia ada diposisi sebagai suami Miranda, pastinya dia juga akan bahagia seperti itu. Pulang kerja disambut oleh istri tercinta . Ah siapa lagi kalau bukan Gala.
“Gal, gue balik ya?”. Tiba-tiba Sarah datang membuyarkan semua lamunan Gala.
“Suami gue udah otw pulang, takut nyariin dia”.
“Ngagetan aja lo” gerutu Gala kesal.
“Siapa yang ngagetin, elo nya aja yang lagi ngelamun. Kenapa, mikirin Miranda, iya?”
Gala hanya memutar bola matanya malas.
“Gue tau lo masih suka kan sama dia, gue bisa bantu lo kalau lo mau”.
“Gimana?” tanya Sarah tersenyum menyeringai. Seakan tau apa yang ada dalam pikiran Gala.
“Cih, gue bukan pebinor ya, gue gak kaya lo asal lo tau! heran gue dulu bisa-bisanya gue pacaran sama lo.”
“Lo nyesel Gal dulu pernah pacaran sama Gue?”.
“Kalau iya lo mau apa hah? Sudah lo sana katanya mau balik, udahkan beresin barang-barang lo itu.” geramnya semakin kesal pada Sarah.
“Brengsek lo Gal” setelah itu Sarah pergi dari sana dengan mengendarai mobil civic turbo nya yang berwarna putih.
Saat hendak masuk kedalam, tiba-tiba dia mendengar suara bola yang sedang di dribel, Gala menoleh ke arah sumber suara itu yang ternyata dari halaman rumah Miranda, disana ada anak kecil sedang bermain bola basket.
Karena penasaran Gala coba menghampiri anak kecil itu.
“Boleh om ikutan main ?”. Ucap Gala tiba-tiba datang menghampiri Malik.
Sontak Malik mendongak menatap seorang pria yang ada dihadapannya.
"Om siapa? Kata mama Malik ga boleh sembarangan bicara sama orang asing”.
“Oh, jadi nama kamu Malik? Kenalkan nama om Gala”. Gala mengulurkan tangan nya untuk berjabat tangan dengan Malik.
Namun Malik tetap diam dengan terus menatap pada orang dihadapannya kini, seakan sedang waspada.
“Tidak usah takut , om orang baik ko. Om baru disini dan itu om tinggal disana!”. ucapnya menunjuk rumah yang ada di depannya.
“Itu kan rumah tante Sarah, om siapanya tante Sarah”. Malik mulai berani bertanya .
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Miranda [END]
Não FicçãoMiranda seorang wanita biasa yang selama hidupnya selalu merasa dirundung kemalangan... Dia selalu saja menyesali akan hidupnya. Padahal semua orang melihat Miranda hidup bahagia. Mempunyai suami yang tampan dan sangat menyayangi nya,. Miranda, d...