Extra Part. Baper

20 1 0
                                    

Saat ini, Miranda sedang memakan bubur ayam yang di beli oleh Jodi. Meski sudah kenyang, Miranda tetap memakan bubur ayamnya.

“Kenapa? Bubur ayamnya gak enak?” Tanya Jodi yang melihat Miranda seperti meringis. Iya meringis menahan kekenyangan..

“Enak bang.. bubur ayamnya enak ko. Mira suka.” Jawabnya tersenyum kikuk..

Akhirnya Miranda memakan sampai habis bubur ayamnya itu. Sungguh rasanya kenyang sekali.

Setelah selesai, Miranda langsung mencuci mangkok bekas bubur ayamnya, sedang Jodi masih duduk di kursi meja makan sambil memperhatikan Miranda…

Kenapa dia jadi membayangkan dirinya, jika suatu hari dia bisa menikah dengan Miranda, mungkin akan seperti ini juga.. Miranda yang masak, Jodi yang cuci piring.
Romantis!

Jodi jadi senyum senyum sendiri…

“Bang Jodi kenapa, ko senyum senyum?” Tanya Miranda yang heran melihat Jodi senyum senyum sendiri..

“Ah… nggak. Jadi berangkat sekarang?” Tanya Jodi tiba tiba.

Miranda mengernyitkan keningnya, "Memangnya mau berangkat kemana bang?”

"Semalam katanya mau ke sekolah Yulia, ya udah ayo Abang temani!!”

“Hah.." Miranda tidak percaya dengan apa yang di dengar nya. “Apa katanya tadi, bang Jodi mau nemenin ke sekolah Yulia?” batin Miranda merasa senang.

“Ko bengong…Udah ayo siap siap, jam 09:00 kan..”

“Bang Jodi tau..?”

“Kamu ini Mir, semalam kan kamu sendiri yang bilang masa lupa.”

Sumpah ya..kenapa Miranda selau gugup dan kikuk jika sedang bersama Jodi..

“Iya kah…" Jawab Miranda menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

“Sudah sekarang kamu siap siap, nanti disana biar abang yang jadi walinya Yulia. Kamu cukup disamping Abang!!”

Deg
Cukup disamping Abang! Katanya.
Miranda jadi merasa tersipu.

Dan lagi Miranda hanya bisa mengangguk..Dalam hati dia bersorak senang.

Sambil menunggu Miranda bersiap, Jodi memainkan ponselnya. Dia diam diam tadi memotret Miranda. Nampak Jodi  menyunggingkan senyum saat menatap foto Miranda.
Jodi tidak menyangka kalau dirinya bisa dekat dengan Miranda. Gadis yang diam diam Jodi sukai.

Ceklek.

Terdengar suara pintu  dibuka, dan nampak lah Miranda yang berdiri di ambang pintu, seketika saja Jodi langsung mendongak melihat kearahnya.

Deg..

Tatapan mata keduanya saling bertemu, sesaat Jodi terpana melihat penampilan Miranda yang terlihat sangat cantik dan anggun. Miranda memakai rok span berwarna nude dan baju atasan berwarna putih tulang yang dia masukan kedalam rok span nya. Rambutnya ia kepang di sisi kanan dan kiri, lalu menyatukannya di belakang kepala, membuat Miranda jadi semakin terlihat sangat imut .

“Bang..”

Buru buru Jodi menetralkan rasa gugupnya, dia kembali memasang ekspresi biasa saja.
Nyatanya Jodi merasakan jantungnya yang berdebar saat melihat Miranda.
"Cantik." Lirihnya pelan.

“Sudah siap? Ayo!” Jodi bangkit dari duduknya dan bejalan menghampiri Miranda.

“Bang!! ..mmm..”

“Kenapa hm? Lututnya masih sakit?" Tanya Jodi khawatir, dia melihat ke arah lutut Miranda yang masih di balut perban..

“Nggak.."  Buru buru Miranda menggeleng. “Ah.. Kenapa aku jadi grogi ya? Aku jadi lupa mau bilang apa?” Gumam Miranda pelan.

The Secret Miranda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang