BAB 22. Baikkan

25 1 0
                                    

Kalau boleh memilih aku tidak ingin pernah bertemu denganmu.

Semua begitu mendadak, tiba-tiba saja aku sudah menjadi istrimu

Aku tidak mau ada diposisi saat ini, tapi takdir tidak memberiku pilihan lain,kecuali aku menjalaninya.”

                        *******

Jodi berdiri didepan pintu kamarnya,Dia ragu untuk masuk kedalam kamarnya.Memikiran apakah Miranda sedang menangis didalam karena biasanya dia akan menangis jika sedang marah pada dirinya.Bahkan yang Jodi takutkan Miranda melukai dirinya sendiri lagi.

“Pa, papa lagi apa berdiri didepan pintu?, kenapa gak masuk?”. Tanya Malik ketika melihat papanya dari tadi berdiri terus didepan pintu kamarnya.

Jodi yang kaget karena tiba-tiba berada di sampingnya langsung menoleh,” Malik”.

Jodi terlihat gelagapan dihadapan Malik anaknya,dia tidak tau harus mengatakan apa.

“Papa..

Malik terus menatap pada papanya itu, dia penasaran apa yang akan papanya itu katakan.

“Papa gak lagi berantem kan sama mama”. ucap Malik tiba-tiba.

“Nggak,nggak papa gak berantem ko sama mama, sudah lebih baik kamu belajar sana,jangan hiraukan papa”.

“ Awas aja kalau papa sampai menyakiti mama”. jawab Malik seraya berlalu pergi dan masuk kedalam kamarnya.

Jodi sampai melongo tak menyangka Malik bisa berkata seperti itu.

DEngan ragu Jodi mulai membuka pintu , perlahan dia masuk dilihatnya Miranda yang sedang sibuk menyusun guling dan bantal yang dia taruh di tengah -tengah.

“Kamu sedang apa Mir” tanya Jodi penasaran sambil mendekati dan naik ke atas tempat tidur.

“Mira sedang buat pembatas untuk kita tidur, ingat bang Jodi tidak boleh melewati batas guling ini.” Jawab Mira menatap sinis pada Jodi , dia masih kesal dengan suaminya itu.

“Kenapa bisa begitu, “ ucap Jodi seakan tak terima.

“ Ya bisa lah, MIra kan lagi marah sama abang.Jadi pokonya abang gak boleh melewati pembatas ini titik.”

“ Mana bisa seperti itu dong Mir, kamu kan tau abang gak bisa tidur kalau gak peluk kamu”

“Bodo.. “ Jawab Mira kini dia menarik selimutnya sampai menutupi kepalanya ,dia tidur dengan memunggungi Jodi.

Sementara itu Jodi hanya bisa menghela nafas .Sungguh kelakuan istrinya sangat diluar nurul.

Masa bodo dengan Mira yang akan marah atau tidak,Jodi singkirkan guling dan bantal yang menghalanginya itu, lalu dia mendekati istrinya itu dan memeluknya .Sepertinya Mira sudah tidur karena dia diam saja saat Jodi memeluknya.Terdengar dengkuran halus dari Mira tak lama Jodi pun ikut tertidur dengan terus memeluk Mira.

Tengah malam Miranda terbangun dia merasakan berat di bagian perutnya, ternyata ada tangan Jodi yang sedang memeluknya.Dengan perlahan Miranda singkirkan tangan Jodi yang melingkar diperutnya itu.

“Bang Jodi gak bisa dibilangin banget, gak tau apa aku lagi kesal sama dia” gerutu Mira.

Sejenak Miranda pandangi wajah suaminya itu, “Kenapa aku bisa jatuh cinta sama kamu bang, bahkan dulu kita sebelumnya gak saling mengenal, saking cintanya aku sama kamu aku sampai rela melakukan hubungan suami istri denganmu sebelum kita menikah”. Aku sangat menyesal bang ,,kalau kamu tau? “

“Harusnya dulu aku mengenal kamu biasa saja ,tidak harus memakai perasaan”.

“Sampai akhirnya kita menikah , Aku bukan menyesal menikah denganmu bang aku tidak pernah menyesali pernikahan kita, tapi cara kamu yang ingin menikahi ku itu yang selalu membuat aku menyesal.Padahal tidak dengan cara seperti itu pun aku pasti mau menikah dengan mu.

The Secret Miranda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang