"Sepertinya hujannya sudah reda, Abang pulang dulu kalau begitu." Ucap Jodi beranjak dari duduknya.
"Makasih ya bang, sudah anterin Mira pulang?" Miranda tersenyum malu saat Jodi menatapnya. "Kenapa jantungku jadi berdebar tak karuan saat di tatap seperti itu oleh bang Jodi? Apa aku harus pergi ke dokter ya, jantungku sepertinya bermasalah." Gumam Miranda dalam hatinya.
"Hmm.. Abang pamit ya!!" Jodi mengelus kepala Mira sejenak, lalu segera pergi dari rumah Mira, dia sudah sangat terlambat untuk pergi bekerja. Siap siap saja Jodi kena omelan dari sahabatnya Rian.
Setelah kepergian Jodi, Miranda masuk kembali ke rumah, dia melihat ke dalam kamar adiknya, dilihatnya Yulia yang masih tertidur lelap.
Dengan pelan, Miranda berjalan menuju kamarnya, akhirnya dia bisa merebahkan tubuhnya.. Miranda tersenyum saat mengingat dirinya tadi bersama Jodi.."Ah .. Kenapa bang Jodi manis sekali..!!"
Miranda menutup wajahnya sendiri dengan kedua tangannya.. "Kenapa aku jadi malu begini." Mengingat Jodi, sejenak Miranda bisa melupakan kesedihannya tadi saat di sekolah.
"Mbak Nda kenapa?" Tiba tiba saja Yulia datang menghampiri Miranda dan membuat MIranda terkejut dengan kedatangannya.
"Yulia, kamu bikin kaget saja? Kamu sudah bangun?"
"Mbak yang bikin kaget Yulia, Yulia bangun gara gara dengar teriakan mbak!!" Ucapnya menatap kakaknya ini dengan aneh.
"Memangnya mbak teriak? Nggak ah!!" Jawab Miranda mengelak.
"Aku lapar mbak?" Sahut Yulia.
Tiba tiba ponsel jadul Miranda berdering. Tidak biasanya, baru kali ini ada yang menghubunginya, siapa?
"Ponsel mbak bunyi, lihat mbak mungkin saja ibu telpon!" Ucap Yulia antusias.
Senyum Miranda mengembang saat melihat nama yang tertera di layar ponsel nya. "Bang Jodi." Lirihnya pelan..
Sebelum mengangkat telponnya, Miranda menyuruh Yulia untuk diam. Dan di angguki oleh Yulia.
"Ha - halo bang!!" Jawab Miranda gugup, begitu ia mengangkat telponnya.
Mira, Abang baru sampai di cafe. Barusan Abang sudah pesankan makanan buat kamu, kamu sama adik kamu pasti lapar. Jadi Abang pesankan dari sini, bentar lagi pasti sampai, kamu tunggu saja ya!! Ucap Jodi dari sebrang sana.
" I - iya bang " Miranda mengangguk kan kepalanya, padahal Jodi kan tidak mungkin melihat nya..
Ya sudah Abang tutup ya telponnya, Abang mau lanjut kerja dulu.
Lagi lagi Miranda mengangguk seolah olah Jodi ada dihadapannya.
"Iya terima kasih ya Bang!!" Sungguh hanya menerima telpon dari bang Jodi saja membuat MIranda sangat gugup.
Jodi langsung mematikan sambungan telponnya. Nampak dia tersenyum bahagia. Sepertinya Jodi berhasil mendekati Miranda, dan membuat Miranda jatuh hati padanya."Kelihatan nya ada yang lagi senang nih" Sahut Rian yang melihat temannya ini begitu sangat bahagia. "Lo habis menang lotre ya?"
"Lebih dari itu kalau Lo mau tau!! " Jawab Jodi tersenyum menyeringai, Rian sampai bergidik ngeri melihat nya..
"Ck.. sepertinya gue tau apa yang udah buat Lo sesenang ini." Ujarnya tersenyum smirk.
****
Sementara itu Miranda benar benar senang, setelah menerima telpon dari Jodi, padahal dia tadi habis dari sini.
Senyum di wajahnya nya tidak pernah luntur dari bibirnya."Mbak Nda kenapa?" Tanya Yulia heran melihat kakaknya dari tadi terus saja tersenyum sambil terus melihat pada ponsel jadulnya.
"Tadi kamu bilang lapar kan Yul, tenang, teman mbak mau kirim makanan ke sini, sebentar lagi sampai, kita tunggu yuk!" Ajak Miranda menarik tangan Yulia agar dia mengikuti nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Miranda [END]
Non-FictionMiranda seorang wanita biasa yang selama hidupnya selalu merasa dirundung kemalangan... Dia selalu saja menyesali akan hidupnya. Padahal semua orang melihat Miranda hidup bahagia. Mempunyai suami yang tampan dan sangat menyayangi nya,. Miranda, d...