Hari ini seorang gadis dengan dress selutut yang dipadukan dengan cardigan rajutnya, terlihat nampak sedang gelisah menatap kearah pintu yang bertuliskan ruang dosen. Dari jauh, matanya masih mengawasi setiap pergerakan yang ada di ujung sana. Matanya tajam, mencari sosok pria tua dengan kumis lelenya yang khas. Niatnya, hari ini Gisya akan meminta paksa dosen pembimbing dua nya itu untuk menandatangani, dan mengacc skripsinya.
Satu bulan pasca putus dari Ganta, Gisya pikir drama percintaannya akan berhenti sampai di situ aja. Nyatanya drama itu sepertinya merembet sampai ke skripsinya. Seperti yang diketahui, bahwa secara tidak langsung, Ganta dan juga Pak Basuki dosen pembimbing duanya itu, memiliki hubungan sebagai menantu dan mertua. Gisya pikir pria tua kumis lele itu akan cukup profesional dalam membimbing skripsinya, tapi sepertinya Gisya terlalu naif.
Sikap Pak Basuki yang Gisya harapkan akan profesional itu, ternyata berbanding terbalik dengan apa yang dia rasakan saat ini. Dosen pembimbing duanya itu, sampai saat ini masih saja belum memberikan tanda tangan untuk Gisya, agar bisa mengajukan sidang tugas akhir. Di kala semua temannya yang juga menjadi anak bimbingan Pak Basuki sudah mendaftarkan diri untuk sidang skripsi, hanya tinggal Gisya saja yang masih dipersulit untuk mendapatkan tanda tangan beliau.
Bahkan Pak Rory, dosen pembimbing satunya saja sudah memberikan tanda tangan dan persetujuan untuk Gisya bisa mengajukan pendaftaran sidang akhir. Selama satu bulan ini, Pak Basuki selalu beralasan bahwa skripsi Gisya adalah hasil copy dan paste dari internet, sehingga belum layak untuk mendapatkan tandatangan dan ACC. Padahal jelas-jelas, semua yang Gisya tulis di skripsinya itu murni hasil buah pikirnya selama ini. Kalau Gisya memang copy paste dari internet, seharusnya tidak akan ada lagi kata-kata yang typo, yang menjadi revisi di skripsinya tersebut.
Karena revisi yang Pak Bas Kumis Lele berikan itu selalu sama, akhirnya mau tidak mau, pemikiran Gisya tentang Pak Bas yang tidak profesional pun muncul. Gisya berpikir mungkin saja Pak Bas melakukan ini, karena dia sudah mengetahui masalah yang terjadi antara dirinya, Ganta, dan juga Karina. Dan semua itu semakin di perkuat saat kemarin, si Kumis Lele itu mengatakan sesuatu yang membuat Gisya berpikir cukup keras.
"Skripsi kamu itu sampah, isinya semua copas, makanya kalau lagi skripsian gak usah lah pacar-pacaran, apalagi sama suami orang."
Perkataan Pak Basuki kemarin sontak membuat Gisya emosi. Namun pada saat itu, Gisya masih mencerna semua yang terjadi. Gisya perlu startegi dalam membalas perbuatan Pak Bas Kumis Lele yang menyebalkan itu. Jadi hari ini rencananya Gisya akan membuat Pak Basuki tunduk padanya. Sampai pria tua itu memberikan Gisya tanda tangan, untuk segera maju melaksanakan sidang akhir.
Saat ini dari kejauhan, Gisya melihat target yang sejak tadi dia cari. Gisya melihat Pak Bas melintas di hadapannya, dan baru saja memasuki ruang dosen. Dengan langkah cepat dan setengah berlari, Gisya pun menyusul Pak Basuki ke dalam ruangannya. Pokoknya hari ini Gisya akan nekat, mendesak Pak Basuki.
"Siang Pak," sapa Gisya, begitu dirinya melihat punggung dosen pembimbing duanya itu.
"Mau revisi lagi? Emang udah bener?" Bukannya menjawab sapaan Gisya, si Kumis Lele ini malah menatap Gisya dengan tatapan mengejek. Menyebalkan bukan?
"Iya pak, yang kemarin bapak revisi sudah saya perbaiki," ucap Gisya, dengan masih mencoba mempertahankan senyum palsunya.
"Masuk!" perintah Pak Basuki, dan Gisya pun akhirnya memasukin ruangan dosennya tersebut.
"Mana?" Mendengar pertanyaan dosennya itu, Gisya pun dengan buru-buru menyerahkan skripsinya kepada Pak Bas.
Dari posisinya, Gisya bisa melihat kini dosennya itu menghela nafas berat. Pak Bas Kumis Lele itu bahkan terlihat ogah-ogahaan membuka lembar demi lembar skripsinya. Gisya tidak tahu sebenarnya skripsinya itu di baca atau tidak oleh si Kumis Lele ini. Karena yang jelas, dalam hitungan menit, Pak Basuki sudah menutup kembali skripsi Gisya, lalu melempar skripsi tersebut ke atas meja kerjanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jangan Bilang Bapak Ya Mas?!
ChickLitGisya si magnet bagi para pria, tiba-tiba mendadak harus pindah dari kos-nya karena ulah ibu kos-nya yang seperti nenek lampir. Dengan bantuan sahabatnya, Gisya mendapatkan kosan baru yang lebih nyaman. Kosan baru, suasana baru, dan peraturan baru...