Part 34 END : Welcome to The Journey

16.7K 630 36
                                    

Dua bulan sudah Gisya menerima gelar sarjananya, dan satu bulan juga tepat Gisya menerima status barunya sebagai seorang istri. Dulu di dalam benak Gisya tidak pernah ada bayangan bahwa di momen wisudanya kelak, akan ada seorang pria yang melamarnya secera resmi. Bukan hanya itu saja sebetulnya, karena menikah di usianya masih 23 tahun bahkan tidak pernah terpikirkan oleh Gisya sebelumnya.

Satu ciuman itu akhirnya membawa Gisya pada ciuman-ciuman berikutnya. Entah harus bersyukur atau harus merasa merana dengan penikahannya dengan Bumi. Sejauh ini, Gisya tidak terlalu merasakan perubahan yang begitu besar dalam hidupnya. Karena nyatanya menikah tidak lah semenakutkan bayangan Gisya dulu, mungkin semua itu terasa jauh lebih mudah karena Gisya sendiri menikah dengan orang yang tepat.

Ya, menurut Gisya, Bumi adalah seseorang yang tepat untuknya. Patriarki dengan sistem yang otoriter itu nyatanya sudah tidak pernah Gisya rasakan dalam rumahnya. Gisya merasa bahkan keputusannya menikah dengan Bumi adalah keputusan yang tepat. Apa yang bisa Gisya keluhkan dari Bumi? Pria yang sangat sabar menghadapi semua kelakukan Gisya, yang bisa dikatakan cukup menyebalkan, pria yang tidak pernah berbuat kasar pada Gisya, pria yang selalu memastikan semua kenyamanan Gisya.

Menikah dengan Bumi membuat Gisya sadar, bahwa Bumi adalah Bumi, seperti namanya Bumi, yang merupakan tempat tinggal manusia yang selalu bisa menyediakan semua kebutuhan manusia di dalamnya, maka begitupun dengan Buminya. Bumi selalu menyediakan semua yang Gisya butuhkan, baik itu secara meteri, non materi atau bahkan hanya hal-hal remeh seperti support. Selayaknya Bumi tempat tinggal manusia, maka Gisya pun yakin bahwa Bumi adalah tempat Gisya untuk tinggal.

Mungkin satu kata yang bisa Gisya gambarkan dari perlakukan Bumi padanya adalah 'diratukan'. Selama sebulan menikah dengan Bumi, Gisya sangat merasa bahwa Bumi sangat meratukan Gisya. Walaupun tidak begitu romantis, tetapi Bumi selalu tau apa yang Gisya butuhkan. Jadi jangan tanyakan bagaimana perasaan Gisya lagi, karena sudah jelas bahwa rasa cintanya untuk Bumi semakin bertambah setiap harinya.

Diratukan sedemikian rupa oleh Bumi, tentu saja tidak membuat Gisya besar kepala. Justru karena hal tersebut Gisya semakin tidak ragu untuk meperlakukan Bumi sebagai mana pria itu memperlakukan Gisya. Jika Bumi meratukan Gisya, maka Gisya tidak ragu untuk merajakan Bumi.

Jika Gisya adalah seseorang yang akan memasak untuk sarapan dan makan malam mereka, maka Bumi akan mengambil alih cucian piring. Jika Gisya mencuci baju mereka, maka Bumi akan membersihkan apartemen mereka.

Ya, sejak mereka menikah, baik Gisya maupun Bumi memutuskan untuk tetap tinggal di apartemen Bumi. Menurut Gisya, apartemen Bumi terasa jauh lebih nyaman untuk mereka tinggal berdua. Karena nyatanya Gisya juga tidak terlalu suka tinggal di rumah yang cukup besar jika hanya tinggal berdua dengan Bumi.

Kegiatan Gisya sehari-hari ketika Bumi bekerja juga masih sama seperti sebelumnya. Karena sesuai dengan apa yang pernah Bumi janjikan pada Gisya, pria itu masih tetap membiarkan Gisya tetap mengerjakan beberapa endorsmentnya.

Walaupun Gisya masih menerima endorsement, tetapi akhir-akhir ini Gisya mulai memilih kembali endorsment baju-baju yang terlalu terbuka untuk menjaga perasaan Bumi. Sebenarnya apa yang Gisya lakukan ini adalah sesuatu hal yang bagus juga untuk dirinya sendiri, tetapi tetap saja, niat awal Gisya merasa dirinya harus mulai tertutup adalah karena Gisya merasa dirinya perlu menjaga perasaan Bumi sebagai suaminya.

Akhir-akhir ini Gisya juga sering membuka endorsment untu produk makanan atau camilan ringan. Semua jadwal Gisya dan juga urusan manajerial, Vindi masih setia menjadi manajernya.

Berbicara tentang Vindi, hari ini gadis itu memang berkata pada Gisya bahwa dirinya tidak akan datang ke apartemen Gisya, karena gadis itu harus pulang kampung ke Bandung. Jadi lah saat ini Gisya hanya mengerjakan beberapa barang endorsement sendirian.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jangan Bilang Bapak Ya Mas?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang