Part 23 : Fine Dining Mendang Mending

9.3K 521 10
                                    

Sesuai dengan apa yang Bumi katakan, kini Gisya sedang bersolek di depan cerminnya. Sebenarnya Gisya sempat merasa was-was, tak kala Vindi masih berada di kamarnya satu jam yang lalu. Namun beruntungnya, setelah drama korea yang mereka tonton selesai, akhirnya Vindi memilih kembali ke kamarnya. Dan semoga saat nanti Gisya keluar dari kamarnya, dirinya tidak bertemu dengan Vindi. Tapi kalaupun pergerakkan Gisya ini dipergoki oleh Vindi, maka dengan kepepet Gisya akan memakai nama Faizal sebagai teman kencannya malam ini.

Jujur Gisya sendiri masih tidak ingin mengakui hubungan anehnya dengan Bumi pada Vindi. Gisya takut jika Vindi akan berpikir macam-macam tentang kedekatan aneh antara dirinya dan Bumi.

Menurut Gisya, status Bumi yang merupakan anak dari bapak dan ibu kosnya semakin menambah keanehan hubungannya dengan Bumi. Belum lagi Gisya sendiri tidak tahu, berapa perbedaan usia mereka sesungguhnya. Tapi bisa Gisya perkirakan, bahwa jarak usianya dan Bumi sepertinya cukup jauh.

Sebenarnya Gisya sendiri tidak tahu jenis hubungan seperti apa yang terjadi antara dirinya dan Bumi. Tapi yang jelas Gisya sangat paham, bahwa hubungan mereka sepertinya sudah bukan lagi sekedar hubungan anak kos dan anaknya bapak kos seperti dulu.

Bukan bermaksud kegeeran, tapi sebagai wanita yang cukup berpengalaman dating dengan berbagai jenis laki-laki, Gisya cukup paham kelakukan Bumi yang mulai perhatian itu, mengindikasikan sesuatu hal yang lebih dari sekedar hubungan anak kos dan anaknya bapak kos. Apalagi malam ini Bumi sudah berani mengajak Gisya jalan. Karena itu, saat ini Gisya hanya bisa menyebut hubungan yang terjadi antara dirinya dan juga Bumi adalah hubungan yang aneh.

Derrrt derrt derrt

Mas Bumi
Aku udah ready, aku tunggu kamu di rumah, atau aku harus tunggu kamu di luar rumah?

Kali ini, sambil masih menggunakan kaos kakinya Gisya juga membuka pesan yang baru saja Bumi kirim untuknya. Sepertinya Bumi cukup menepati ucapannya untuk tetap sembunyi-sembunyi dari Vindi.

Gisya
Tunggu di luar

Kali ini setelah memberikan balasan untuk Bumi, Gisya pun mempercepat proses siap-siapnya. Kali ini untuk polesan terakhir Gisya hanya perlu menyemprotkan parfumnya saja. Sambil mematut dirinya di hadapan cermin full body di kamarnya, Gisya justru malah mengagumi dirinya sendiri. Penampilannya kali ini terlihat cukup sempurna.

Kali ini Gisya nampak cukup manis dengan rok denim di atas lutut, yang dipadukan dengan crop top putih, dengan aksen pita di bagian dadanya, serta sweater berwarna baby blue untuk menutupi bagian pundak dan juga punggungnya yang cukup terbuka. Selain itu untuk mempermanis tampilannya kali ini, Gisya sedikit meng-curly rambutnya, lalu memberikan bandana sebagai hiasan. Dan seperti biasa, untuk menambah kelengkapan penampilannya malam ini, Gisya menggunakan sneakers putih kesayangannya.

Setalah merasa siap, baik dari segi penampilan ataupun mentalnya, Gisya mulai keluar dari kamarnya. Kini Gisya tengah menuruni anak tangga dengan sangat pelan, agar tidak menimbulkan sedikit pun suara di sana. Jujur saat ini Gisya takut sekali jika sampai Vindi tiba-tiba keluar dari kamarnya, dan memergoki Gisya yang tengah mengendap-endap.

Kali ini Gisya merasa sangat beruntung, karena upayanya dalam mengendap-endap sepertinya memang berhasil. Terbukti saat ini Gisya sudah berada di luar kosannya dengan selamat, tanpa seorang pun yang menyadarinya.

Saat ini dari tempatnya Gisya bisa melihat jika mobil putih milik Bumi sudah terparkir di luar kosan. Tentunya sesuai dengan perintah dari Gisya, mobil itu tidak parkir tepat di depan kosannya. Tanpa menunggu lama, Gisya pun akhirnya memilih langsung memasuki mobil Bumi.

***

Saat ini sambil menunggu Gisya, Bumi memilih untuk membuka ponselnya, dan mengecek beberapa pekerjaan yang harus tertunda karena hari ini Bumi memiliki agenda lain bersama Gisya. Katakan saja Bumi memang gila, karena nyatanya memang begitu.

Jangan Bilang Bapak Ya Mas?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang