Siang ini tepatnya pada pukul satu siang, Gisya baru saja bangun dari tidurnya. Bukan tidur siang, tapi tidur malam pada umumnya. Tadi malam tepat tanggal 10 Desember, hari dimana 23 tahun lalu Gisya lahir ke dunia. Tadi malam bersama dengan Vindi, Gisya merayakan hari ulang tahunnya dengan sangat sederhana.
Di usia yang ke 23 tahun ini Gisya sungguh ingin merayakan ulang tahunnya dengan khidmat dan penuh rasa syukur. Jadi merayakan dengan hanya ditemani Vindi saja sudah cukup untuk Gisya.
Siang ini Gisya terbangun karena deringan telpon yang tidak berhenti dari kedua orang tuanya, mereka tentu menelpon Gisya untuk mengucapkan selamat ulang tahun pada Gisya. Orang tuanya dan kakak-kakaknya, baru saja sama-sama merayakan ulang tahun Gisya melalui video call.
Di hari ulang tahunnya kali ini, Gisya tidak meminta hadiah apapun, karena yang Gisya minta hanya lah doa. Bahkan saat tadi kedua orang tuanya akan memberikan Gisya hadiah, Gisya meminta agar hadiahnya diganti dalam bentuk transferan saja.
Saat ini tidak ada yang lebih Gisya butuhkan kecuali doa dan uang. Sebagai seorang pengangguran dan pecinta kosmetik, sokongan dana sangat Gisya perlukan untuk tetap bisa menjalankan perawatan, dari ujung rambut sampai ujung kakinya.
Di hari ulang tahunnya ini, Gisya belum mendapatkan ucapan selamat dari Bumi. Kekasihnya itu sepertinya tidak mengetahui bahwa hari ini adalah hari ulang tahun Gisya. Apakah Gisya kecewa? Tentu tidak, Gisya memaklumi ketidaktahuan Bumi.
Lagi pula apa istimewanya dari hari ulang taun, selain fakta bahwa kita bertambah tua? Jadi menurut Gisya, seharusnya ulang tahun tidak perlu dirayakan. Justru dengan ulang tahun kita sebagai manusia harus merefleksi diri, bersyukur, sekaligus bersedih, karena sisa umur kita di dunia semakin berkurang.
Saat ini, saat Gisya bangun dari tidurnya, dirinya bisa melihat jelas bahwa Vindi masih tertidur di kamarnya. Setelah acara surprise ala-ala tadi malam, Vindi dengan segala kemalasannya memilih untuk tetap tidur di karpet bulu milik Gisya.
Setelah rasa pusingnya mulai menghilang, Gisya mulai bangkit dari tempat tidurnya, dan memutuskan untuk mandi. Jika bangun siang seperti ini, Gisya semakin marasa bahwa hidupnya benar-benar seperti manusia pengangguran.
Hari ini Gisya juga tidak memiliki jadwal endorsement apapun. Vindi dengan baiknya, sengaja mengosongkan jadwal Gisya sebagai hadiah ulang tahun. Katanya karena hari ini Gisya ulang tahun, jadi Gisya tidak perlu bekerja.
Setelah mandi dan melaksanakan rutinitas skincare dan bodycare nya, Gisya memilih kembali merebahkan tubuhnya di atas kasur. Vindi si kebluk itu sampai saat ini sepertinya benar-benar tidak terusik dengan berbagai suara yang Gisya hasilkan dari kegiatannya.
Jika sudah tidur, Vindi memang mendadak tuli. Mungkin jika terjadi kebakaran, orang-orang yang tidur terlalu lelap macam Vindi ini, sepertinya akan menjadi korban utama.
Saat ini Gisya tengah membuka ponselnya, pesan terakhir yang Bumi kirim untuknya adalah 'have a nice dream'. Masih pesan yang sama seperti Yang terkahir kali Gisya lihat kemarin malam. Apakah hari ini Bumi sangat sibuk? Tanya Gisya pada dirinya sendiri.
Gisya
Mas pacar hari ini ngapain aja?Pesan yang Gisya kirim saat ini hanya bertanda centang dua berwarna abu. Artinya Bumi memang sedang sibuk. Semalam Bumi bilang, hari ini dirinya akan menjemput bapak dan ibunya ke bandara. Jadi mungkin saat ini Bumi memang sedang tidak bisa membalas Gisya dengan cepat.
Tokkkk Tokkkk Tokkkk
Di tempatnya Gisya bisa mendengar suara ketukan dari arah pintu kamarnya.
"Bentar," ucap Gisya sambil bangkit dari tempat tidurnya.
Saat Gisya membuka pintu kamarnya, Gisya melihat ada Bumi yang ternyata sudah ada di sana. Kekasihnya itu masih lengkap menggunakan baju kantornya. Bahkan saat ini Bumi masih menggunakan dasi, satu-satunya yang paling santai dari penampilan Bumi adalah lengan kemejanya yang dia gulung sampai ke siku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jangan Bilang Bapak Ya Mas?!
ChickLitGisya si magnet bagi para pria, tiba-tiba mendadak harus pindah dari kos-nya karena ulah ibu kos-nya yang seperti nenek lampir. Dengan bantuan sahabatnya, Gisya mendapatkan kosan baru yang lebih nyaman. Kosan baru, suasana baru, dan peraturan baru...