Mau double update nih malem ini stay tune ya 😉
Setelah tadi siang Gisya terpaksa harus adu mulut dengan Pak Bas untuk sedikit memberikan dosennya tersebut ultimatum, malam ini Gisya menghabiskan waktunya dengan Vindi. Kedua gais berusia 22 tahun itu saat ini sedang merebahkan diri di atas karmpet bulu di kamar Gisya. Memang biasanya untuk menghilangkan stress kedua orang itu sering sekli memilih untuk movie time. Dan malam ini mereka memilih untuk menonton sebuah film romantis baru yang ada di netflix.
"Sambil pesen makan yuk!" ajak Gisya pada sahabatnya itu.
"Pesen apa?" tanya Vindi.
"Wait, gue cek dulu di gojek atau grab siapa tau ada diskon." Seperti biasa, Gisya dan jiwa pemburu diskonnya itu tidak bisa terpisahkan.
"Eh by the way, tanda tangan si Kumis Lele gimana?" tanya Vindi.
Mendengar pertanyaan sahabatnya itu, Gisya kembali termenung. Sorot matanya langsung menatap kearah Vindi dengan nanar. Vindi yang melihat gelagat sahabatnya itu tentu saja menatapnya dengan tatapan kasihan.
"Lo gak dapet lagi?" tanya Vindi sambil menatap Gisya dengan raut prihatin.
Melihat raut Vindi yang sudah mulai terpancing, pelan-pelan senyum lebar Gisya pun terbit. Tatapan diantara keduanya ini seolah sedang berbicara satu sama lain, tentang fakta yang sesungguhnya.
"Heh! SERIUS LO!" seru Vindi, dan Gisya hanya bisa mengangguk dengan senyum yang semakin lebar.
"Hah? Mana coba gue liat!" seru Vindi lagi. Mendengar permintaan sahabatnya itu, sontak Gisya langsung bangkit dari tempat duduknya, dan membawa skripsinya yang sudah ditandatangani oleh sang dosen pembimbing duanya.
"Wah! Gila, lo apain Gi?" tanya Vindi, sambil menatap kagum tandatangan Pak Basuki yang tertera di lembar pengesahan skripsi Gisya.
"Lo inget kan, kemarin gue bilang sama lo mau ngejalanin rencana gila?" ucap Gisya santai.
"HAH? LO BENERAN NGANCEM DIA?" Kali ini Vindi benar-benar terkejut dengan tingkah sahabatnya itu.
Benar-benar definisi cewe gila! Gisya dengan otak gilanya, kadang berhasil menyeret dirinya sendiri pada masalah. Namun herannya, sahabatnya itu selalu selamat dari bahaya yang ditimbulkan dari kelakuan ajaibnya itu.
"Ya lo bayangin lah, gue udah mati-matian gak melibatkan perasaan gedek gue kalau lagi bimbingan sama dia, lah dia? Enak banget tuh orang kemarin nyennggol gue, dan nuduh gue sibuk pacaran sama suami orang. Ya sekalian aja gue ulti. Lagian kalaupun dia laporin gue, dia juga yang bakal kena imbasnya," jawab Gisya lagi, sambil asik memilih beberap restoran yang sekiranya memberikan mereka big deal untuk diskon makan malam kali ini.
"Wah Gila sih! Gi nyawa lo ada berapa sih?" tanya Vindi lagi.
"Gue gak suka ditindas! Enak aja, mentang-mentang dia dosen, dia pikir dia bisa seenaknya sama gue?" ucap Gisya masih sambil menggulirkan layar ponselnya ke atas dan kebawah, karena poselnya saat ini tidak bisa memuat gambar yang ada di aplikasi ojek online tersebut.
"Kok gak bisa sih?!" seru Gisya sambil mencoba mengecek koneksi internet yang ada di ponselnya.
"Kenapa Gi?" tanya Vindi, sambil melihat kearah layar ponsel milik Gisya.
"Ini wifinya, lagi error apa gimana sih? Statusnya terhubung tapi kok no internet connection ya," jelas Gisya.
"Masa sih? HP lo kali, coba cek di laptop lo," seru Vindi.
Tanpa babibu, Gisya pun akhirnya memeriksa koneksi internet di laptopnya. Tumben sekali wifi kosan mereka seperti ini, pikir Gisya.
Setelah hampir dua bulan tinggal di kosan ini, baru pertama kali Gisya mengalami gangguan wifi seperti ini. Biasanya jaringan internet yang ada di kamarnya lancar dan tidak pernah mendapatkan kendali apapun. Walaupun kamarnya sendiri terletak di paling ujung lantai dua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jangan Bilang Bapak Ya Mas?!
ChickLitGisya si magnet bagi para pria, tiba-tiba mendadak harus pindah dari kos-nya karena ulah ibu kos-nya yang seperti nenek lampir. Dengan bantuan sahabatnya, Gisya mendapatkan kosan baru yang lebih nyaman. Kosan baru, suasana baru, dan peraturan baru...