Part 11 : Puding Regal

10.3K 651 6
                                    

Di minggu pagi ini, Gisya tiba-tiba saja menginginkan puding buatan mamanya di rumah. Sebenarnya keinginan Gisya ini sudah dia inginkan sejak kemarin. Namun kemarin saat Gisya telah selesai mengedit video untuk konten TikTok dan Instagramnya, gadis itu diserang rasa malas yang luar biasa. Selesai work out di pagi hari, Gisya langsung menuju kamar Vindi, niatnya ingin mengajak gadis itu pergi ke mini market terdekat untuk membeli bahan-bahan puding susu regal kesukaannya.

Tokk Tokkk Tokkk

Tidak seperti biasanya kali ini pintu kamar Vindi terbuka dengan cepat. Vindi bukan lah morning person, jadi ketika minggu pagi seperti ini, Vindi sudah bangun, maka Gisya yakin ada sesuatu yang aneh disini. Benar saja ketika Viindi membuka pintu, sahabatnya itu sudah berpakaian rapi dan menjinjing tas di tangannya.

"Loh Vin lo mau kemana?" tanya Gisya dengan wajah yang nampak terkejut.

"Gue di suruh pulang, kakek masuk rumah sakit," jawab Vindi.

Seketika Gisya mengingat bahwa sahabatnya ini adalah cucu tunggal dari keluarga sang ayah. Kebetulan sahabatnya ini lebih dekat dengan kakek dan neneknya, ketimbang dengan kedua orang tuanya sendiri.

"Lo pulang peke apa?" tanya Gisya dengan raut khawatir.

"Pake travel, untung masih ada yang bisa pesen dadakan," ucap Vindi lagi.

"Emang kakek lo sakit apa Vin?" tanya Gisya khawatir.

"Gak tau juga, tapi kata Ibu, kakek mendadak gak bisa jalan." Kali ini Gisya bisa melihat mata Vindi yang mulai berkaca-kaca.

"Lo yang sabar ya, berdoa aja, semoga kakek lo baik-baik aja," ucap Gisya sambil mengusap-usap pundak Vindi.

"Mau gue anter ke depan sambil nunggu travel? Gue kebetulan mau ke minimarket depan," ucap Gisya, dan Vindi pun akhirnya menyetujui hal tersebut.

Saat ini keduanya sedang berdiri di depan kosan mereka, menunggu mobil travel yang akan menjemput Vindi. Beruntungnya Gisya tidak perlu menunggu terlalu lama sampai mobil tersebut menjemput Vindi. Setelah Vindi pergi, kini giliran Gisya yang berjalan ke minimarket yang ada di depan komplek perumahan tersebut.

Sebenarnya Gisya tidak terlalu pandai dalam memasak, tetapi jika memasak hal-hal sesimple puding saja Gisya tentu hafal di luar kepala. Kali ini Gisya mulai memasukan beberapa bahan baku yang di perlukan, seperti susu, telur, gula dan juga biskuit regal tentunya. Gisya juga membeli saus coklat instan khusus puding.

Setelah berbelanja, Gisya bergegas untuk pulang dan memasak puding tersebut. Walaupun membuat puding sangat lah mudah, tetapi proses pembuatannya memerlukan waktu yang cukup lama, karena harus menunggu puding tersebut dingin. Bagi Gisya yang sudah menginginkan puding ini sejak lama, tentu saja menunggu beberapa jam adalah hal yang cukup berat.

***

Sore ini Gisya tebangun dengan mata yang cukup sembab. Menunggu pudingnya hingga cukup dingin nyatanya tidak semudah yang Gisya kira. Keinginannya untuk memakan puding khas buatan mamanya ini, membuat Gisya kesal sendiri ketika dirinya harus menunggu puding tersebut dingin. Alhasil untuk membunuh rasa bosannya Gisya memutuskan untuk menonton drama korea, dan ternyata di episode kali ini alurnya cukup sedih dan membuat Gisya hanyut terbawa suasana, dan berakhir menangis sampai tertidur pulas.

Saat ini Gisya denga mata sembabnya mencoba untuk melihat jam yang ada di ponselnya. Betapa terkejutnya Gisya ketika mengetahui bahwa saat ini ternyata jam di ponselnya sudah menunjukan pukul 17.30 sore. Buru-buru Gisya mencuci mukanya untuk siap-siap sholat magrib.

Setelah melaksanakan sholat magrib, Gisya buru-buru turun ke dapur untuk memeriksa puding yang sudah dia simpan di kulkas. Dengan senyum cerah, Gisya pun membuka kulkas dan melihat kedua puding buatannya yang terlihat sangat cantik. Tadi saat Gisya membuat puding, Gisya lupa tidak membagi dua resep tersebut, alhasil porsi yang dia buat adalah porsi yang cukup besar. Biasanya mamanya menyajikan porsi besar ini, untuk dinikmati ketika sedang makan malam dengan kakak-kakaknya.

Jangan Bilang Bapak Ya Mas?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang