Part 27 : Bumi's Gift

5.3K 257 33
                                    

Guys I'm so sorry karena jadwal update jadi bener-bener gak teratur. Aku pikir setelah lulus everything will be better, or at least kesibukanku sebagai pengangguran gak akan sesibuk itu.
Tapi nyatanya manusia cuma bisa berencana Tuhan yang berkehendak, bukan dapet kerjaan guys wkwkwk I'm still pengangguran and i need info loker wkwkwk.
But anyways setelah lulus keluarga ku lagi di uji dengan sakitnya kakek. Jadi di masa menganggur ini aku lumayan cukup sibuk dan kurang fokus, karena harus ikut mengurus kakek.
Mohon doanya yaaa temen-temen semoga kakek ku cepet sembuh dan di angkat penyakitnya 🙏🏻

Have a good day all
Enjoy
*****

Malam ini, tepat satu hari setelah hari ulang tahun Gisya, gadis itu mendapat ajakan makan malam dari Bumi. Tadi siang saat Gisya masih berkutat mengerjakan beberapa endorsment miliknya, Gisya mendapatkan pesan dari Bumi, laki-laki itu akan mengajak Gisya untuk makan di luar malam ini.

Padahal ini bukan lah hari sabtu atau minggu, tapi Bumi mau meluangkan waktunya untuk Gisya. Sebenarnya dengan waktu yang Bumi luangkan saja, sudah membuat Gisya sangat bahagia.

Saat ini Gisya tengah mematut dirinya di dapan cermin. Untuk malam ini, Gisya menggunakan sebuah mini dress lengan panjang berwarna hitam, dengan aksen balon di lengan baju tersebut. Rambut Gisya juga kali ini hanya di hiasi oleh bandana berwarna silver, yang kontras dengan rambutnya yang berwarna hitam.

Derrrt Derrt Derrt

Saat ini Gisya merasakan ponselnya bergetar, ternyata sudah ada nama Bumi di sana. Dengan cepat Gisya pun akhirnya menerima panggilan telepon tersebut.

"Aku udah di depan sayang." Satu kata itu langsung Gisya dengar begitu dirinya menerima telpon dari Bumi.

Seperti kesepakatan mereka biasanya. Untuk menjaga rahasia hubungan mereka, Gisya pun meminta agar Bumi menunggunya di luar kosan. Saat ini dengan mudah Gisya menemukan mobil Bumi yang sudah terparkir di luar kosannya.

"Hai," sapa Gisya begitu dirinya berada di dalam mobil.

"Hai, udah siap?" tanya Bumi lagi.

"Siap doang," jawab Gisya sambil tersenyum kearah Bumi.

"Mas mampir dulu ke rumah gak tadi?" tanya Gisya.

"Enggak, aku siap-siap dari apartemen." Mendengar jawaban Bumi, Gisya tentu saja bisa bernafas lega.

"Kenapa?" tanya Bumi.

"Hah? Eng.. enggak. Aku cuma takut ketauan bapak sama ibu aja," jawab Gisya.

"Apa gak sebaiknya kita kasih tau Bapak sama Ibu sayang?" tanya Bumi di balik kemudinya.

"Aku belum siap Mas," ucap Gisya sambil menatap ke arah Bumi.

"Cepat atau lambat, Ibu sama Bapak juga pasti tau," ucap Bumi lagi.

"I know, but can you give me a time?" tanya Gisya sambil menghela nafas kasar.

"Ok Gisya, take your time," jawab Bumi.

***

Saat ini dua sejoli itu sudah berada di salah satu resto korea yang jaraknya tidak jauh dari rumah mereka. Entah kenapa, sejak percakapan terakhir mereka tadi, Gisya merasa ada yang aneh dari Bumi. Kekasihnya itu menjadi lebih diam dari sebelumnya.

"Mas, kok diem aja sih?" tanya Gisya.

"Hah? Enggak deh perasaan," jawab Bumi seadanya.

Sebenarnya saat ini banyak sekali hal yang ada di kepala Bumi. Sampai rasanya Bumi sendiri bingung harus mulai berbicara dari mana.

Jangan Bilang Bapak Ya Mas?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang