Part 25.1 : Nyebut Gi!

2.1K 116 2
                                    

Karenaaaaa aku merasa akhir-akhir ini aku sering banget mengabaikan kalian para readers, so here we go...
HARI INI AKU TRIPLE UPDATE 🥳

****

Hari ini seminggu sudah Gisya resmi menjadi kekasih Bumi. Menjadi kekasih Bumi ternyata tidak buruk, bahkan lebih banyak menyenangkannya. Jujur ini adalah pengalaman pertama Gisya memiliki hubungan dengan seseorang yang usianya jauh di atasnya.

Selama berpacaran dengan Bumi seminggu ini, Gisya merasa sangat diperhatikan dan juga disayangi oleh Bumi. Bentuk perhatian Bumi selalu saja berhasil membuat Gisya terpesona pada Bumi.

Seminggu ini, mereka memang jarang sekali bertemu. Kesibukan Bumi yang sangat padat, ditambah jarak dari Depok - Jakarta Pusat membuat Bumi harus berangkat subuh dan pulang larut malam. Bahkan di hari senin sampai kamis Gisya tidak pernah bertemu dengan Bumi, walaupun mereka tinggal di rumah yang sama. Tapi sesibuk apapun Bumi, pria itu selalu meluangkan waktunya untuk Gisya. Entah itu untuk sekedar chat, atau bahkan mengirimkan Gisya makan siang. Bahkan di beberapa hari lalu, saat Gisya sedang merasakan nyeri haid, Bumi dengan sigap mengirimkan beberapa starter pack untuk Gisya.

Bumi juga ternyata merupakan tipe manusia yang cukup aktif mengirimkan bukti foto random kegitannya pada Gisya. Walaupun Gisya bukan tipe perempuan yang posesif, tetapi apa yang Bumi lakukan ini, berhasil membuat kepercayaan Gisya pada Bumi bertambah secara signifikan setiap harinya.

Kemarin secara resmi Gisya juga mengajak Bumi untuk bergabung dalam makan malamnya bersama Vindi. Kebetulan di hari jumat kemarin, Bumi pulang lebih awal dari biasanya. Jadi begitu Gisya menyebutkan bahwa dirinya ingin mengenalkan Bumi sebagai kekasihnya pada Vindi, dengan semangat Bumi langsung menyetujui ide Gisya tersebut.

Sebenarnya jika Gisya perhatikan lagi, sepertinya Bumi lebih ingin hubungan mereka berjalan tanpa sembunyi-sembunyi dari siapa pun. Tapi sejauh ini Gisya bersyukur, karena Bumi masih menghargai ketidaksiapan Gisya untuk mempublish hubungan mereka di depan lebih banyak orang.

"Lo jadi Gi jalan sama Mas Bumi?" tanya Vindi saat melihat Gisya yang baru saja keluar dari kamar mandinya dengan handuk yang masih melilit di tubuhnya.

"Iya dong," jawab Gisya sambil melirik Vindi sekilas.

Sejak mereka resmi melaksanakan yudisium, Vindi dan Gisya memang tidak lagi berstatus sebagai mahasiswa. Hari-hari mereka bahkan hampir seluruhnya dihabiskan di kamar Gisya. Kamar Gisya ini sudah seperti kantor bagi Vindi dan Gisya. Sejak menjadi pengangguran, yang tidak sepenuhnya menganggur, Vindi mulai menerima banyak endorsment yang masuk untuk Gisya. Jadi setiap harinya, dari pagi sampai malam, biasanya Vindi lebih banyak menghabiskan waktunya di kamar Gisya. Entah itu untuk membalas chat client, atau bahkan untuk memilih paket, dan mengatur jadwal untuk Gisya.

"Enak ya lo kalau jalan sama Mas Bumi, gak akan takut kekunci di luar lagi, lah wong dia yang pegang kunci," ucap Vindi sambil menatap punggung Gisya yang saat ini sedang duduk menghadap meja riasnya.

"Ya engga juga dong, kalau Bapak sama Ibu udah balik juga gue tetep aja harus taat peraturan, gak enak lah, kalau melanggar," jawab Gisya.

"Kayanya seru nih kalau Pak Anwar sama Bu Sri tau." Celetukan dari Vindi kali ini benar-benar berhasil membuat tubuh Gisya berbalik ke arah Vindi dengan tatapannya yang tajam.

"Vin gak lucu ya, kan kemarin lo udah sepakat gak akan bilang Bapak sama Ibu," ucap Gisya sambil mengerucutkan bibirnya.

"Itu mah kan gue janjinya sama Mas Bumi, orang kemarin yang kasih pajak jadian Mas Bumi kok," jawab Vindi yang saat ini sengaja menggoda Gisya.

Jangan Bilang Bapak Ya Mas?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang