chapter 6

604 54 0
                                    

Setelah selesai sarapan adrian tidak berbicara lagi dengan zhaffa. Adrian tidak mengerti kenapa zhaffa melarangnya pergi padahalah dia sudah menjelaskan semuanya pada zhaffa

Adrian duduk disofa ruang tamu zhaffa sambil menonton saluran tv, setelah selesai sarapan adrian tidak melihat zhaffa si manusia kulkas yang suka ngatur

Bosan dengan acara tv adrian mendengarkan musik dari idolanya baginya suara idonya itu sangat indah tanpa sadar adrian tertidur disopa dengan musik yang masih menyala

Pukul 4 sore adrian terbangun dari tidurnya, dia hampir saja telat untuk datang keacara yang diminta kinan. Saat masuk ke dalam kamar zhaffa untuk bersiap-siap adrian melihat zhaffa yang tertidur, adrian hanya melirik sekilas tidak berniat membangunkan zhaffa karna adrian harus segera bertemu dengan kinan

Adrian keluar kamar mandi menggunakan bathrobe, adrian baru ingat kalau dia tidak punya baju formal untuk dipakai dengan terpaksa adrian membangunkan zhaffa

" Zhaff bangun woy udah sore juga, zhaff gue pinjem baju lo ya " Tanpa menunggu jawaban zhaffa adrian membuka lemari zhaffa dan memilih baju yang sekiranya muat dia pakai

Akhirnya adrian memilih untuk memakai jas hitam dipadukan dengan kaos warna putih polos. Selesai bersiap-siap adrian baru membuka pintu kamar sudah terdengar suara zhaffa menyapanya dengan pertanyaan bodoh menurut adrian

" Mau kemana? " Tanya zhaffa yang baru bangun

" Kan gue udah bilang kemarin dan lo juga denger sendiri kan pembicaraan gue sama mama " sungguh adrian benar-benar kesal sekarang

" Lo tetep mau pergi setelah gue larang? " Zhaffa sudah berdiri didepan adrian yang sudah membuka pintu

" Iya karna itu sudah kerjaan gue " jawab adrian tidak mau kalah

" Ian please jangan pergi " zhaffa memegang tangan adrian mencegahnya pergi

" Zhaff untuk kali ini ngertiin posisi gue " adrian melepas paksa tangan zhaffa yang memegang tangannya

Zhaffa tidak berbicara lagi dia hanya berjalan kembali keranjangnya untuk tidur lagi, karna percuma dia melarang adrian, adrian tetaplah adrian sikeras kepala

Adrian yang melihat zhaffa kembali tidur tidak mau ambil pusing, dia juga sudah terlanjur kesal pada zhaffa jadi dia memutuskan untuk pergi tanpa berpamitan

Tepat jam 5 sore adrian sudah sampai direstoran yang dimaksud kinan. Terlihat kinan sudah menunggunya disana

" Ma maaf lama tadi macet " alasan adrian saat sudah didepan kinan

" Tidak apa-apa sayang, ya sudah ayo kita jalan " kinan menggandeng tangan adrian menuju tempat berkumpulnya dengan teman-temannya

Bisa adrian lihat circle pertemanan kinan benar-benar hanya diisi orang kaya saja. Mereka tampak elegan dan berkelas. Mereka membawa anak masing-masing untuk dipamerkan. Ada yang memamerkan anaknya yang selalu menang juara, ada juga yang anaknya kuliah tapi diluar negeri karna kepintarannya, dan banyak dari mereka dengan bangga memamerkan anaknya, sedang adrian merasa tidak enak pada kinan karna apa yang bisa kinan banggakan darinya, kinan juga hanya tersenyum sambil menyimak saja. Bosan dengan pembicaraan yang adrian tidak mengerti sama sekali memilih meminta izin pada kinan untuk keluar mencari angin diluar

Adrian mencoba menelpon seseorang yang sudah membuatnya kesal tadi

" Kemana si anjing ni anak, harusnya gue yang marah kenapa sekarang dia nggk mau ngangkat telpon gue " monolog adrian sendirian sambil memaki-maki zhaffa, adrian menelpon zhaffa karna ingin meminta untuk mengangkat jemuran dibalkon aprtemennya

Friend To BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang