chapter 36

310 39 1
                                    


" Mamah "

Adrian tidak menyangka akan bertemu dengan kinan. Sepertinya dia sedang berbelanja juga.

" Adrian, mau masak apa? " Tanya kinan yang melihat troli yang isinya bahan-bahan yang tidak dia ketahui

" Zhaffa mau masakin soup ayam, mah. Mamah mau masak apa " jawab adrian sekaligus bertanya karna isi troli yang dibawa oleh kinan hanya bumbu-bumbu instan

" Mamah belum tau, soalnya mamah baru belajar masak " balas kinan agak mengecilkan sedikit suaranya karna malu pada zhaffa yang lebih pinta memasak daripada dirinya

" Adrian juga cuma masak seadanya aja, mah " ucap adrian jujur karna memang selama ini yang dia tau hanya memasak seadanya bahkan rasa masakannya sendiri adrian tidak tahu.

Sedangkan zhaffa hanya diam melihat interaksi adrian dengan mamahnya. Mamah ya, zhaffa tidak pernah berpikir akan mau bertemu lagi dengan wanita yang dipanggilnya mamah.

" Mamah ikut kita aja, mamah sama adrian belajar masak bareng " ucap adrian antusias

" Gurunya? " Tanya kinan, karna mereka membutuhkan seseorang untuk mengajar mereka bukan.

" Nih didepan " Adrian menunjuk zhaffa yang hanya diam sedari tadi

Zhaffa yang ditunjuk menunjuk dirinya sendiri dengan wajah bertanya seperti " Gue " . Adrian menganggukkan kepala dengan semangat.

" Ian "

" Lo ajarin kita masak " adrian memotong ucapan zhaffa karna tidak ingin mendengar protesannya

" Gue bisa ajarin asal lo mau sabar " balas zhaffa

Zhaffa ingat waktu pertama kali adrian memintanya untuk mengajarkannya memasak, alasannya adrian tidak ingin terlalu merepotkan zhaffa karna zhaffa sudah bekerja dan setelahnya harus memasak untuk mereka berdua. Adrian banyak mengeluh, tidak punya banyak kesabaran. Baru potong wortel saja sudah menyerah. Karna itulah zhaffa malas mengajar adrian masak.

" Mamah belajar sendiri aja, adrian. Mamah juga udah ikut kursus masak,, " ujar kinan tidak enak untuk merepotkan zhaffa

" Mamah ikut adrian aja, adrian juga mau belajar buat soup ayam sama ael. Ya kan ael? " Adrian memberikan isyarat lewat mata agar zhaffa menuruti permintaannya

" Hn " balas zhaffa

Adrian menggandeng lengan kinan dan menyuruh zhaffa untuk membawa belanjaan kinan.

" Ael bawain buat mamah ya " minta adrian dengan menampilkan senyuman paling manis

" Siap tuan putri " balas zhaffa malas

" Gue cowok, perlu gue eja-in. GUE C.O.W.O.K " ucap adrian menekan ejaannya

" Baiklah pangeran, mari kita selesaikan berbelanja dulu, bukankah pangeran sudah lapar " balas zhaffa

Kinan yang melihat perdebatan adrian dan zhaffa hanya tertawa kecil. Sudah lama kinan tidak melihat wajah tersenyum zhaffa, sedikit bersalah karna pernah mengabaikan zhaffa demi karirnya.







Sesampainya di apartemen kinan membantu zhaffa menata bahan-bahan yang mereka perlukan. Sedangkan adrian hanya melihat sambil memakan cemilan.

" Ian, jangan cuma makan. Cuci wortelnya terus potong-potong " ujar zhaffa menyuruh adrian untuk membersihkan wortelnya terlebih dahulu

" Kalau mamah? " Tanya kinan ragu sedikit canggung saat berbicara dengan zhaffa

" Mamah juga bantu adrian aja biar zhaffa siapin bumbunya dulu " balas zhaffa juga yang sedikit canggung saat memanggil kinan dengan sebutan mamah

Friend To BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang