chapter 34

291 27 2
                                    

Maaf kalau ada typo
.
..
...
Happy reading
.
..
...











" Lo jadiin gue bahan taruhan? " Adrian sedikit meninggikan nadanya, dia marah bagaimana bisa kekasihnya ini menjadikannya bahan taruhan

" Ian, dengerin gue dulu " zhaffa berusaha menenangkan adrian agar tidak emosi terlebih dahulu

" Gue bukan barang, ZHAFFAREAL YUDISTIRA "

" Gue nggak pernah nganggap lo barang, ian " zhaffa mencoba untuk tidak ikut emosi

" Ian, dengerin dulu penjelasan gue " ucap zhaffa menyuruh adrian untuk duduk dikursi

" Ian, gue nggak tahu kenapa tiba-tiba chandra ngajak gue tanding apalagi taruhannya Lo, ian. " Zhaffa mulai menjelaskan agar adrian tidak salah paham. Mereka baru saja baikan, zhaffa tidak ingin bertengkar lagi

" Gue marah. Gue ngga terima dia rendahin lo sampai jadiin lo bahan taruhan. Tapi, kalau gue nggak lawan, gue takut dia bakalan cari cara lain buat celakain kamu, ian " zhaffa juga marah, tidak perlu bertanya lagi darimana chadra tau kalau adrian adalah kekasihnya. Chandra pasti sudah menyuruh orangnya untuk memata-matai zhaffa saat dia bertanding balapan kemarin.

" Dia siapa? " Tanya adrian. Cukup penasaran juga dengan orang yang sudah menjadikannya bahan taruahan dan menantang zhaffa yang terkenal tidak punya hati.

" Chandra, dia adalah rival aku dari dulu. Dia selalu cari cara buat jatuhin aku. Dia selalu ingin lebih unggul daripada aku. Kami sudah bermusuhan semenjak masih SMA dulu. Aku yakin, anak buahnya pasti datang waktu aku bawa kamu kesana kemarin, karna itu dia tahu siapa kamu "

" Ck, makanya hidup itu nggak cari musuh " ucap adrian ketus

" Aku nggak cari musuh,ian. Tapi, dia yang mulai duluan "

" Serah lo dah "

" Aku diizinin? " Zhaffa ingin memastikan apakah adrian mengizinkannya atau tidak

" Lo nanya, what the hell. Pacar lo dijadiin taruhan dan lo malah nanya ke gue "

" Aku mau izin dulu ke kamu "

" Kasi pelajaran sama itu orang " balas adrian tegas

" Siap sayang. Tapi, kamu mau ikut? " Tanya zhaffa, siapa tahu adrian mau ikut nonton

" Nggak, gue males " balas adrian

" Baiklah " jawab zhaffa

Zhaffa juga tidak ingin membawa adrian kesana, takutnya chandra malah Ingin merebut adrian darinya. Zhaff ingat dulu saat chandra mengatakan kalau mereka musuhan. Chandra akan mencoba merebut siapapun yang dekat dengannya.

" Lo harus menang " ucap adrian

" Gue nggak bakalan kalah. Apalagi dia udah jadiin lo taruhan " balas zhaffa menyakinkan adrian

Adrian kesal, jam sudah menunjukkan setengah 12.  Tapi manusia yang menjadi kekasihnya sedang melilitnya.

" Lo mau bunuh gue atau gimana,hah? "

" Gue lagi ngisi energi, ian. " Zhaffa semakin mempererat pelukannya

" Lo nambah energi tapi gue sesak "

" Ian, tumben lo belum tidur jam segini "

" Gimana gue mau tidur dari lo peluk gue kayak guling " protes adrian. Pacarnya ini bodoh atau bagaimana adrian tidak tahu.

" Gue mau hangatin lo, ian "

" Terserah " Sebenarnya adrian tidak bisa tidur karna memikirkan pertandingan zhaffa.

Friend To BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang