chapter 30

331 30 8
                                    


Maaf kalau ada typo
.
..
...
Happy reading
.
..
...






" Juan anggara. Kenapa nggak bilang? " Tanya adrian menekan zhaffa

" Ian,,,"

" Gue nggak bakalan marah kalau lo bilang jujur ke gue " adrian memotong ucapan zhaffa

" Kita pernah bahas ini kan? Lo harusnya bilang kalau dia orangnya " lanjutnya

" Ian,, lo nggak percaya sama gue " tanya zhaffa

" Bukan masalah percaya atau nggak. Gue cuma butuh kejujuran lo. Lo tinggal jujur gue nggak bakalan marah " balas adrian sedikit menaikkan suaranya. Adrian menghela nafas agar tidak tersulut emosi

" Ian, gue,, " zhaffa terdiam memikirkan untuk menjelaskan pada adrian

" Bukan gue yang nggak percaya sama lo. Tapi lo yang nggak percaya sama gue " ucap adrian dan memilih jalan terlebih dahulu turun ke bawah menunggu yang lain

Sebelum adrian membuka pintu, zhaffa memeluk adrian dari belakan, menahannya untuk tidak pergi

" Dia masalalu, ian. Maaf karna nggak percaya sama lo, maaf karna udah nggak jujur. Pertanyaan lo tentang siapa yang bakalan gue pilih selalu berputar dikepala gue " ujar zhaffa mengatakan apa yang dia pikirkan. Kembali nya juan membuatnya hampir bimbang tentang perasaannya pada adrian. Zhaffa mencoba mencari perasaannya yang dulu untuk juan, tapi sudah tidak ada.

" Siapa yang lo pilih? " Tanya adrian masih enggan untuk membalas pelukan zhaffa

" Lo. Perasaan untuknya udah nggak ada. Semua yang gue punya, semua nya tentang lo, ian " balas zhaffa menyakinkan, semakin mempererat pelukannya, tidak mau adrian meninggalkannya

" Lo yakin? " Tanya adrian memastikan

" Sangat. Gue udah cinta mati sama lo. Gue nggak mau lo pergi " ucap zhaffa membalik tubuh adrian untuk menghadapnya

" Lo nggak denial tentang perasaan lo lagi? " Tanya adrian

" Nggak, gue cuma cinta sama lo " balas zhaffa menegaskan

" Gue percaya. Ayo kita turun, naresh dari tadi udah nelpon, dia pasti udah keluarin semua nama hewan " ucap adrian mencairkan suasan yang sempat menegangkan

" Hm " balas zhaffa dan mencuri satu kecupan dibibir adrian

" Ck, dasar suka mengambil kesempatan "
Ucap adrian berdecak kesal

" I Love You " ucap zhaffa dan menggandeng tangan adrian. Suasana hatinya sudah membaik.








" Lama banget lo berdua " protes naresh saat adrian juga zhaffa sudah didepan mereka

" Sabar, gue harus dandan cantik dulu " ucap adrian memberi alasan. Adrian tidak akan mengatakan alasan sebenaranya

" Paling abis ngewe kalian " ujar tristan yang juga sudah disana bersama naresh, revan, jenan juga juan

" Congor lo pengen gue kasi sepatu " kesal adrian. Heran adrian dengan tristan si manusia blak-blakan. Apa dimulutnya nggak ada penyaring apa, pikir adrian.

" Em, hai adrian " sapa jenan yang daritadi cuma diam

" Punya gue " balas zhaffa menegaskan

" Dih posesif " cibir naresh membuat zhaffa berdecak kesal

Friend To BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang