Maaf kalau ada typo
.
..
...
Happy reading
.
..
..." Juan anggara. Kenapa nggak bilang? " Tanya adrian menekan zhaffa
" Ian,,,"
" Gue nggak bakalan marah kalau lo bilang jujur ke gue " adrian memotong ucapan zhaffa
" Kita pernah bahas ini kan? Lo harusnya bilang kalau dia orangnya " lanjutnya
" Ian,, lo nggak percaya sama gue " tanya zhaffa
" Bukan masalah percaya atau nggak. Gue cuma butuh kejujuran lo. Lo tinggal jujur gue nggak bakalan marah " balas adrian sedikit menaikkan suaranya. Adrian menghela nafas agar tidak tersulut emosi
" Ian, gue,, " zhaffa terdiam memikirkan untuk menjelaskan pada adrian
" Bukan gue yang nggak percaya sama lo. Tapi lo yang nggak percaya sama gue " ucap adrian dan memilih jalan terlebih dahulu turun ke bawah menunggu yang lain
Sebelum adrian membuka pintu, zhaffa memeluk adrian dari belakan, menahannya untuk tidak pergi
" Dia masalalu, ian. Maaf karna nggak percaya sama lo, maaf karna udah nggak jujur. Pertanyaan lo tentang siapa yang bakalan gue pilih selalu berputar dikepala gue " ujar zhaffa mengatakan apa yang dia pikirkan. Kembali nya juan membuatnya hampir bimbang tentang perasaannya pada adrian. Zhaffa mencoba mencari perasaannya yang dulu untuk juan, tapi sudah tidak ada.
" Siapa yang lo pilih? " Tanya adrian masih enggan untuk membalas pelukan zhaffa
" Lo. Perasaan untuknya udah nggak ada. Semua yang gue punya, semua nya tentang lo, ian " balas zhaffa menyakinkan, semakin mempererat pelukannya, tidak mau adrian meninggalkannya
" Lo yakin? " Tanya adrian memastikan
" Sangat. Gue udah cinta mati sama lo. Gue nggak mau lo pergi " ucap zhaffa membalik tubuh adrian untuk menghadapnya
" Lo nggak denial tentang perasaan lo lagi? " Tanya adrian
" Nggak, gue cuma cinta sama lo " balas zhaffa menegaskan
" Gue percaya. Ayo kita turun, naresh dari tadi udah nelpon, dia pasti udah keluarin semua nama hewan " ucap adrian mencairkan suasan yang sempat menegangkan
" Hm " balas zhaffa dan mencuri satu kecupan dibibir adrian
" Ck, dasar suka mengambil kesempatan "
Ucap adrian berdecak kesal" I Love You " ucap zhaffa dan menggandeng tangan adrian. Suasana hatinya sudah membaik.
" Lama banget lo berdua " protes naresh saat adrian juga zhaffa sudah didepan mereka
" Sabar, gue harus dandan cantik dulu " ucap adrian memberi alasan. Adrian tidak akan mengatakan alasan sebenaranya
" Paling abis ngewe kalian " ujar tristan yang juga sudah disana bersama naresh, revan, jenan juga juan
" Congor lo pengen gue kasi sepatu " kesal adrian. Heran adrian dengan tristan si manusia blak-blakan. Apa dimulutnya nggak ada penyaring apa, pikir adrian.
" Em, hai adrian " sapa jenan yang daritadi cuma diam
" Punya gue " balas zhaffa menegaskan
" Dih posesif " cibir naresh membuat zhaffa berdecak kesal
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend To Boyfriend
RomansaZhaffarael dijuluki si brengsek dikampus tapi banyak yang jatuh cinta dengan ketampanannya, si dingin yang sulit untuk didapatkan Adrian sahabat zhaffarael, yang belum mengetahui keseluruhan hidup zhaffarael, tapi tetap menyanyangi zhaffa walau saha...