chapter 40

245 36 5
                                    

Maaf kalau ada typo
.
..
...
Happy reading
.
..
...











Jam pelajaran sudah berakhir, zhaffa, adrian, revan juga naresh ingin ke kantin fakultas untuk memberi makan cacing-cacing yang daritadi berisik diperut mereka.

Saat sedang menunggu pesanan mereka datang, empat orang wanita berjalan kearah bangku mereka. Salah satu dari mereka duduk disamping zhaffa dengan mengandeng lengannya.

" Hai, sayang " panggil wanita itu pada zhaffa

Zhaffa berdecak kesal mendengar panggilan wanita itu.

" Sayang? " Ulang adrian saat telinganya mendengar orang lain memanggil zhaffa dengan panggilan sayang.

" Sayang nanti sore aku pinjam dia ya " ucap wanita itu sambil menunjuk adrian

" Lo siapa? " Lama-lama panas juga telinga adrian saat mendengar panggilan yang terkesan dibuat romantis itu

" Kamu nggak mau kenalin aku ke dia " Tanya nya pada zhaffa dengan suara manja

Adrian melihat revan juga naresh yang seolah tau siapa wanita itu, tapi mereka hanya diam.

" Lo siapa? " Tanya adrian lagi dengan nada kesal. Siapa yang tidak kesal mendengar orang memanggil pacarmu dengan sebutan sayang, mana cantik lagi.

" Kenalkan gue- "

" Dia Rea, sahabat gue waktu kecil " ucap zhaffa memotong ucapan Reana yang ingin melihat adrian kesal.

" Dan lo berhenti bercanda " peringat zhaffa ke reana

Reana melepaskan rangkulannya dan tertawa saat melihat wajah adrian yang seperti sedang menahan kesal.

" Maaf, maaf, gue cuma bercanda adrian, gue sama zhaffa cuma sahabat nggk lebih. Tadi itu gue cuma mau ngetes lo doang " jelas reana sambil masih menahan tawa

" Orang gila " ketus adrian

" Dia emang gila " balas revan

" Anjing, enak aja lo ngatain gue gila " balas reana tidak terima

" Lo nggk usah anjingin pacar gue setan " balas naresh tidak terima revan disebut anjing

" Ah bucin bangsat " kesal reana

" Makanya cari pacar. Percuma muka cantik tapi nggak bisa dimanfaatin " balas naresh lagi

" Mulut lo ya, perlu gue taruhin saringan biar bersih " balas reana lagi

Dan terjadilah perdebatan diantara mereka, sedangkan teman reana juga zhaffa hanya menyimak sambil memakan pesanan mereka yang sudah jadi.

" Capek anjing, laper juga " ujar reana setelah lama beradu mulut dengan naresh

" Mas, laper " ucap naresh dengan manja

" Sini mas suapin " revan menyuapi naresh dengan lembut. Orang-orang yang melihatnya ada yang iri ada juga yang kesal seperti reana

Friend To BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang