END CHAPTER

196 17 2
                                    

Maaf kalau ada typo
.
..
...
Happy Reading
.
..
...






" Sialan "

Dari arah belakang zhaffa menendang jingga hingga tersungkur, zhaffa melayang kan tinju dengan membabi buta menendang tubuh yang sudah penuh luka. Persetan dengan masuk penjara, zhaffa tidak peduli setelah melihat bagaimana kondisi Adrian.

Zhaffa mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan, membuka meja yang ada disamping ranjang dan benar saja disana ada pisau dengan cepat zhaffa menghampiri kembali tubuh jingga yang sudah tidak bisa bergerak.

" Mati lo bangsat "

Baru saja zhaffa akan menancapkan pisau tersebut ke dada jingga tapi revan menghentikan nya menghalangi zhaffa melakukan hal gila.

" LEPAS BANGSAT DIA HARUS MATI GUE HARUS BUNUH BAJINGAN SIALAN INI REVAN BANGSAT LEPASIN GUE "

Revan meninju wajah zhaffa tapi tidak terlalu keras cukup untuk membuat lebam.

Revan menarik kerah baju zhaffa membawanya ke arah ranjang dimana Adrian masih tergelatak dengan setengah telanjang.

" Lo selametin Adrian dulu masalah dia nanti gue bawa ke markas terserah lo mau apain nanti "

Mendengar ucapan revan perlahan zhaffa mendekati Adrian yang ternyata masih sadar, zhaffa menangis melihat bagaimana kekasih yang dia rawat sepenuh hati malah dibuat seperti itu.

" ian... " zhaffa tidak sanggup berkata-kata, wajah Adrian penuh luka dan pasti seluruh tubuhnya sudah penuh dengan luka

" ael... " lirih Adrian

" maaf maaf maaf terlambat sayang maaf " ujar zhaffa mulai menangis terisak

" sebaiknya kita cepat-cepat pergi sebelum alex balik lagi " ujar revan agar mereka tidak terlalu membuang-buang waktu karna Chandra belum tentu bisa membuat alex tidak curiga

Zhaffa menutupi tubuh Adrian dengan jaketnya, menggendong nya bridal dengan cepat mereka keluar. Di luar jenan sudah menunggu bersama dengan tristan.

" Zhaff... "

" bawa dia ke markas " kata zhaffa dengan penuh penekanan






Zhaffa, revan dan juga naresh sudah berada didepan ruang tunggu kamar Adrian. Saat ini Adrian sedang di tangani oleh dokter, dia juga sudah mengabari keluarga Adrian dan juga memberi tahu sanjaya dan Kinan.

Terdengar suara pintu terbuka dengan cepat zhaffa menghampiri dokter yang menangani Adrian

" Bagaimana dok? "

" Pasien terlalu banyak mendapat pukulan dan kita belum tahu pasti kondisi mentalnya bagaimana. Kita tunggu dia sadar dulu " jelas dokter

" Dia bisa di pindah ke ruang VIP dok "

" Bisa nanti saya akan meminta perawat untuk memindahkan nya "

" Terima kasih dok "

" Sudah tugas saya dan nanti kalau pasien sudah bangun silahkan panggil saya "

Friend To BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang