chapter 46

305 21 0
                                    


Maaf kalau ada typo
.
..
...
Happy reading
...
..
.












Revan menahan airmatanya, dia tidak ingin terlihat lemah dihadapan orang lain selain naresh. Dengan tangan sedikit bergetar Revan mengajak naresh untuk pulang kerumahnya.

" Ayo pulang dulu, kita bicarakan dirumah, hm "

Lembut dan sedikit bergetar suara Revan yang naresh dengar. Dia tidak ingin putus tapi, dia juga lelah dengan sikap Revan, apalagi sampai dia mencium orang lain.

Naresh menurut karna tidak baik juga memperlihatkan masalahnya pada orang lain.

Tanpa mengucapkan sepatah kata pun mereka keluar dari apartemen zhaffa.

Selama perjalanan tidak ada yang membuka suara, naresh yang enggan mengeluarkan suara dan Revan yang masih memikirkan bagaimana caranya agar naresh tidak meminta putus.

Naresh membuka pintu, rumahnya sedang sepi. Tanpa melihat belakang naresh langsung masuk ke kamarnya. Revan yang di abaikan hanya bisa menghela nafas.

Revan mengetuk pintu, meminta izin untuk masuk. Jika biasanya dia bisa langsung masuk tanpa harus meminta izin, sekarang tidak bisa karna naresh sedang marah padanya.

" Sayang, aku masuk ya "

" Lo pulang aja " jawab naresh dari dalam

" Lo " Revan tertawa mendengar panggilan naresh, apakah sebegitu kecewa nya naresh padanya. Revan benar-benar rasanya ingin memeluk naresh.

" Kamu nggak mau dengar penjelasan aku dulu? " Revan masih berharap naresh akan memberinya kesempatan sekali lagi.

" Gue nggak butuh "

Mendengar jawaban naresh, meruntuhkan pertahanan nya. Revan menangis, menumpukan kepalanya dipintu naresh.

" Sayang, kamu tahu. Setelah denganmu aku tidak pernah berpikir untuk mencari yang lain lagi " ucap Revan dengan sedikit sesegukan

Naresh hanya diam mendengar kan, dia mulai mendekat ke pintu dimana Revan masih berdiri di luar sana.

" Kamu salah paham, yang kamu lihat, itu salah paham "

" Apa aku sudah tidak punya kesempatan? " Tanya Revan sedikit berharap naresh akan membuka pintu dan memeluk nya.

" Tidak "

Mendengar jawaban naresh, Revan menjauhkan diri dari pintu. Dia tertawa, menertawakan kebodohannya yang membuat naresh pergi darinya.

" Baiklah, aku ada dibawah, jadi nggak perlu takut sendirian disini "

Setelah mengatakan itu Revan pergi kebawah, dia akan tidur diruang tamu. Jika saja, jika saja dia menolak untuk membawa sepupunya berkeliling mall, naresh tidak akan pernah minta putus padanya.

Naresh kembali menangis, dirinya bimbang apakah pilihannya tepat atau tidak.

Mereka saling mencintai tapi tanpa sengaja mereka juga saling menyakiti.







Friend To BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang