chapter 32

304 37 1
                                    


Maaf kalau ada typo
.
..
...
Happy reading
.
..
...











Sudah seminggu semenjak terakhir kali zhaffa bertemu adrian. Setiap zhaffa ke rumah naresh, adrian tidak pernah mau menemuinya. Zhaffa masih berharap adrian mau kembali ke apartemennya.

" Resh, gue nyusahin lo nggak " tanya adrian. Jujur saja adrian tidak enak menumpang terlalu lama, tidak enak merepotkan naresh, walau ibunya naresh senang dia ada disini

" Lo mau sampe kapan diemin si zhaffa " bukan jawaban yang adrian dapatkan melainkan pertanyaan

" Nggak tau, gue nggak mau nangis didepan dia, gue nggak mau keliatan lemah "

" Adrian, gue tau lo sakit hati. Gue juga pengen tonjok itu orang, tapi bukankah lebih baik kalau kalian bicarain baik-baik " nasehat naresh

" Tumben lo bener " ucap adrian memecahkan suasana melow tadi. Membuat naresh berdecak kesal

" Gue manusia juga, asal lo tau " balas naresh kesal. Adrian tertawa terbahak-bahak karna sudah berhasil membuat naresh kesal

" Gue kira monyet tadi " ucap adrian disela tawanya

" Anak setan, nggak seriusnya lo " balas naresh dan memukul adrian menggunaka bantal sopa

" Enak aja, mak bapak gue manusia. Yakali cakep gini lo bilang anak setan " balas adrian tidak mau kalah. Mereka berakhir berperang bantal, suasana melow cuma sebentar kalau adrian dan naresh sudah bersatu

" Udah-udah capek gue " ucap naresh menghentikan aksinya

" Lo duluan yang mulai " balas adrian. Dia juga capek jadi ikut berhenti juga

" Lo kangen zhaffa nggak "

" Kangen lah "

" Padahal muka lo nggak cocok galau "

" Si anjing "

" Mau gue anterin atau minta dijemput zhaffa "

" Gue naik taksi aja "

" Nggak usah, gue anterin aja atau dianter kakak aja " Naresh tidak mau disalahkan jika nanti adrian malah bukan hilang

" Resh, please. Gue mau sendiri " ucap adrian keukeh

" Oke oke tapi kalau udah sampe kabarin gue " ucap naresh pasrah. Percuma saja memaksa adrian untuk diantar, adrian dan zhaffa sama-sama manusia keras kepala entah kenapa mereka bisa bersama.


Adrian sudah berdiri didepan pintu apartement zhaffa. Baru saja adrian ingin memasukkan kodenya, pintu sebelahnya terbuka.

" Hai " sapa juan

Adrian malas membalas sapaan juan, baru ingin melanjutkan inginnya, perkataan juan menghentikannya.

" Kamu ada waktu? " Tanya juan

" Nggak " balas adrian singkat

" Saya ingin membicarakan masalah kemarin. Saya ingin meluruskan agar tidak ada kesalah pahaman " ucapnya lagi

Adrian berpikir sebentar sebelum mengangguk sebagai jawaban. Juan mempersilahkan adrian masuk ke apartement nya.

" Mau minum apa? " Tanya juan menawarkan

Friend To BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang