chapter 41

245 29 3
                                    


Maaf kalau ada typo
.
..
...
Happy reading no
.
..
...







Zhaffa berlari dilorong rumah sakit seperti orang kesetanan tidak menghiraukan teguran perawat ataupun dokter yang dilewatinya. Saat dia mengangkat panggilan dari reana, dirinya sedang bersama ayahnya membahas tentang pekerjaan yang akan ditanganinya, zhaffa menyesal karna tidak menjawab langsung panggilan reana. Tepat didepan kamar adrian zhaffa berhenti, melihat ke arah reana yang masih duduk menunggu dokter yang masih memeriksa adrian.

" Siapa? " Tanya zhaffa dingin

" Maaf " reana meminta maaf karna tidak bisa menepati janji untuk mengembalikan adrian tampa lecet sedikitpun.

" Gue tanya siapa? " Tekan zhaffa lagi, dia tidak butuh permintaan maaf reana. Yang ingin dia lakukan adalah membunuh bajingan yang sudah berani membuat adrian masuk rumah sakit.

" Alex dan geng nya " jawab reana takut. Reana sangat takut walaupun hanya sekedar mengangkat wajahnya untuk melihat zhaffa.

" Jelasin "

Reana menceritakan dengan jelas kejadiannya, tampa kurang sedikitpun. Zhaffa mengepalkan tanganya sampai kuku jarinya memutih.

" Lo mau kemana? " Tanya reana saat zhaffa berjalan ingin meninggalkan ruangan adrian.

" Bunuh alex "

" Jangan sekarang, didalam adrian butuh lo. Dokter yang tanganin adrian belum keluar kasi tahu hasilnya. Lo bisa balas alex kapanpun tapi, jangan sekarang adrian butuh lo " ucap reana menyadarkan zhaffa

Zhaffa dudu dikursi tunggu, benar apa yang dikatakan reana, adrian butuh dirinya sekaran. Untuk pembalasan zhaffa bisa lakukan kapanpun dan pastinya akan dia buat alex lebih kesakitan daripada adrian.

Selang beberapa menit menunggu, dokter keluar dari ruangan adrian memberitahu kondisi adrian.

" Keluarga pasien? "

" Saya pak " jawab zhaffa cepat

" Pasien mengalami patah tulang dibagian bahu kanannya akibat pukulan yang terlalu keras, pasien juga mengalami sedikit benturan dikepala yang bisa membuatnya merasa kesakitan kapan saja. Selebihnya pasien mengalami luka memar "

Mendengar penjelasan dari dokter tentang adrian membuat zhaffa ingin membunuh alex sekarang juga.

" Saat ini pasien masih belum sadar karna masih dalam pengaruh obat, mungkin 2 atau 3 jam lagi dia sadar " lanjut dokter itu

" Bisa saya minta untuk memindahkannya keruangan VVIP dok? " Tanya zhaffa, agar adrian lebih bisa dirawat dengan baik.

" Tentu, nanti saya bicarakan dengan perawat agar memindahkannya. Tapi, anda harus menyelesaikan administrasinya  terlebih dahulu "

" Baik terima kasih dok " zhaffa berterima kasih sambil membungkuk kan badan

" Sudah menjadi tugas saya, kalau begitu saya permisi " balas dokter itu dan berlalu pergi

" Pulang " zhaffa mengusir reana

Zhaffa menyesal sudah membiarkan adrian pergi sendirian tampa dirinya. Zhaffa merasa gagal menjaga adrian, padahal dia sudah berjanji pada keluarga adrian.

" Gue minta maaf " reana masih meminta maaf, memang bukan salahny tapi tetap dia merasa bersalah karna tidak bisa menepati janji nya.

Zhaffa tidak menjawab, dia hanya berlalu pergi untuk mengurus administrasi agar adrian bisa dipindahkan keruangan yang lebih nyaman.

Friend To BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang