chapter 12

519 49 4
                                    


Maaf kalau ada typo
.
..
..
Happy reading
.
.
.
.

Zhaffa, adrian juga tristan menuju arena balapan, mau periksa persiapan motor yang akan dipakai zhaffa.

Saat sedang memeriksa motornya, ada seorang wanita datang memeluk lengan zhaffa yang membuat adrian harus menahan emosi.

" Itu cewek ngerasa diri paling istimewa " ujar tristan menjelaskan

" Kenapa? Tapi kayaknya gue kenal itu orang " tanya adrian. Posisi mereka saat ini agak jauh dari zhaffa

" Karna dia udah 3kali ngesex sama zhaffa, karna dia juga paling lama dipake zhaffa, makanya ngerasa diri istemewa mana semena-semena lagi sama anak-anak " jelas tristan karna jujur dia tidak suka dengan wanita itu

" Zhaffa~ aku kangen sama kamu " ucap wanita itu sok imut, adrian yang melihatnya rasanya ingin muntah

Zhaffa tidak membalas ucapan wanita itu, zhaffa hanya melepas pegangan tangannya, bisa dia lihat adrian memasang wajah kesal

Adrian melihat zhaffa yang melihat kearahnya dengan tersenyum remeh. Adrian berjalan mengahampiri zhaffa, saat sampai adrian melepas paksa tangan wanita itu

" Pacar saya alergi wanita " ujar adrian saat berhasil melepaskan tangan wanita itu. Saat orang itu berbalik baru adrian mengenali siapa wanita yang merayu zhaffa itu. Ternyata dia adalah dosen difakultasnya yang terkenal seksi suka merayu orang

" Kamu? Kamu adrian kan? Kamu bilang apa? Pacar? Zhaffa itu milik saya dan saya dosen kamu jangan kurang ajar ya " ujar dosennya yang bernama siska

" Zhaffa bukan milik ibu tapi milik saya. Ibu seharusnya fokus ngajar aja daripada jadi perayu buk " jawab adrian tidak terima perkataan siska yang mengatakan zhaffa miliknya

" Saya bisa turunin nilai kamu karna kurang aja sama saya " ancam siska

" Kita nggak lagi dikampus buk dan seharusnya ibuk masih punya harga diri dengan tidak merayu milik orang lain " ujar adrian tersenyum mengejek kearah siska

" Tapi zhaffa sudah melakukannya dengan saya, berarti dia menyukai saya " ucap siska lagi

" Saya melakukannya karna anda yang memaksa saya " ujar zhaffa dingin walau sebenarnya dia menikmati juga

" Kau, sialan " ucap sisak dan berlalu pergi tidak tahan dipermalukan lebih jauh

" Lo emang brengsek ya farrael " ujar adrian dan duduk disalah satu tempat dia bisa menonton zhaffa balapan
.
.
.
.
.
Zhaffa memenangkan pertandingan, berjalan menghampiri adrian. Sedangkan lawannya mengumpat dan pergi

" Ian gue menang " ucap zhaffa

" Iya gue tahu " jawab adrian, untuk apa zhaffa memberitahu nya sedangkan dia menonton pertandingannya

" Ian gue menang " ucap zhaffa lagi

Adrian tidak mengerti apa yang diinginkan zhaffa hanya bilang

" Iya gue tahu, gue lihat lo menang "

" Ian gue menang " ucap zhaffa untuk yang ketiga kalinya. Tristan yang melihat perdebatan itu hanya terkekeh kecil, adrian tidak mengerti kode zhaffa yang ingin hadiah

Friend To BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang