Wajah Itt langsung menjadi datar saat mendengar itu.
“Kamu gila, Day? Siapa yang akan menembakku?” Itt segera berkata.
Mulut Day membentuk senyuman tipis.
“Aku hanya mengatakan itu untuk berjaga-jaga,” jawab Day dengan nada normal.
Itt memandang kekasihnya dengan serius sepanjang waktu.
Tak lama kemudian mereka sampai di rumah.
Saat Day keluar dari mobil, dia mengamati sekelilingnya berdasarkan nalurinya, namun tidak ada yang aneh, jadi dia masuk ke dalam rumah.
“Mandilah, Itt,” kata Day saat mereka sudah berada di dalam kamar.
“Apakah kamu ingin mandi bersama?” tanya Itt membuat Day sedikit menaikkan alisnya heran. Jarang-jarang Itt mengajaknya mandi bersama.
“Itt, apa kamu memikirkannya? Mengundangku mandi bersamamu mungkin akan berakhir dengan hal lain, ini sudah tengah malam, apa kamu tidak mengantuk?” Day pura-pura bertanya.
Itt mengerutkan bibirnya saat dia tersipu.
“Kamu boleh melakukan apapun yang kamu mau…. Lagipula, aku tidak kemana-mana besok” kata Itt pelan.
Perkataan Itt membuat Day semakin terkejut.
“Aku memberimu kesempatan lagi untuk memikirkannya, Itt,” ulang Day.
Itt mengerutkan kening.
“Oh, kalau begitu jangan mandi bersamaku. Kamu bisa mandi sendiri nanti.” kata Itt sambil berteriak menyembunyikan rasa malunya.
Day tertawa ringan di tenggorokannya saat Itt mengambil handuk sambil mendengus.
“Isi bak mandi dengan air” kata Day dengan nada serius, memberi tahu Itt bahwa Day akan mandi bersamanya.
Itt tidak bisa menahan senyumnya.
Dia bergegas ke kamar mandi.
Itt menyalakan air hangat dan menambahkan sabun, hingga muncul banyak busa.
Ketika semuanya sudah siap, Itt melepas pakaiannya dan masuk ke dalam bak mandi.
Air hangat membuat tubuhnya terasa lebih rileks. Ketegangan dan ketakutan di hatinya mulai mereda. Itt memejamkan matanya menikmati suasana
Suara pintu kamar mandi terbuka terdengar, bersamaan dengan masuknya sosok tegap Day yang meletakkan sesuatu di pinggir bak mandi.
Mata Itt terbuka. Dia melihat barang-barang yang dibawah Day
“Kamu datang dengan persiapan penuh.” Itt hanya bisa mengejek.
Mulut Day membentuk senyuman tipis sebelum dia melepas pakaiannya.
“Dengan cara ini aku tidak akan membuang waktu kembali keluar untuk mencarinya,” jawab Day, lalu perlahan masuk ke dalam bak mandi.
Itt menatap Day tanpa berkedip.
“Kemarilah,” kata Day pada Itt yang sedang bersandar di tepi bak mandi di sisi lain.
Itt mendekati Day dengan mudah. Day membuat Itt duduk dengan punggung menempel di dadanya yang kuat. Day mengulurkan tangan dan memercikkan air ke punggung Itt, lalu mulai memijatnya, membuat Itt merasa nyaman.
“Mmm” Itt mengeluarkan suara di tenggorokannya karena dia merasa nyaman dan rileks.
“Mengeluarkan suara untuk menggodaku.” ucap Day membuat Itt langsung menoleh ke arah kekasihnya.
